Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ANEKA gelang dan kalung tertata rapi di sebuah lemari kaca di pojok sebuah kantor di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Desainnya elegan dan modern, bisa dikenakan laki-laki atau perempuan. Bahannya juga bukan sembarangan, titanium berlapis emas 24 karat. Beberapa di antaranya dipercantik butiran berlian.
Barang pajangan tersebut tak sekadar aksesori penunjang penampilan. Gelang dan kalung yang dijual PT Bisnis Mandiri Wisesa itu diklaim penjualnya mampu menangkal dan menyembuhkan sejumlah penyakit, mulai dari pegal linu, sakit kepala, hipertensi, hingga stroke. Alhasil, si pemakai tidak hanya cantik atau tampan, tapi juga sehat.
Khasiat perhiasan asal Amerika Serikat itu rupanya memikat banyak orang. Sejak dipasarkan dengan sistem multilevel marketing (MLM) pada Juli 2006, lebih dari 10 ribu gelang dan kalung terjual. ”Peminatnya terus meningkat,” kata Sulistia Putra, salah seorang distributor. Padahal paling murah harga satu paket gelang Rp 3,4 juta. Pada Sabtu pekan lalu, Bisnis Mandiri mengadakan seminar mendiskusikan manfaat kesehatan aksesori tersebut.
Model terapi seperti yang ditawarkan gelang dan kalung biomagnetik itu juga dibahas secara ilmiah dalam seminar Pencegahan Stroke Terkini dengan Metode East Meet West, Selasa pekan lalu. Dalam acara di Nusantara Medical Center, salah satu pembahas, Vero`nika N.K. Dewi Kalay, menjelaskan logika elektromagnetik, yang merupakan cara kerja gelang dan kalung ”kesehatan” tersebut.
Menurut ahli mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia itu, pada intinya sehat dan tidaknya tubuh bergantung pada keseimbangan metabolisme. ”Metabolisme yang baik berpengaruh pada kelancaran peredaran darah, yang otomatis bakal membuat tubuh sehat,” katanya dalam seminar tersebut.
Nah, salah satu cara mencapai keseimbangan metabolisme bisa dilakukan melalui proses perangsangan sel tubuh, terutama sel saraf. Rangsangan dari luar bisa dilakukan dengan menggunakan listrik, magnet, atau sinar inframerah jarak jauh yang bisa menembus permukaan kulit hingga tiga sentimeter (lihat infografi).
Alat gelang dan kalung seperti yang dijual Sulistia berfungsi sebagai magnet yang dipercaya mampu merangsang sel tubuh sehingga melancarkan peredaran darah. ”Efeknya sama dengan minum suplemen antioksidan yang bisa memperbaiki keseimbangan ion tubuh,” kata Veronika.
Bahannya pun bermacam-macam. Milik Bisnis Mandiri disebut menggunakan neodinium, jenis magnet bumi yang langka, bermassa ringan, tapi berkekuatan magnetik besar. Menurut Sulistia, kandungan neodinium berkekuatan 3.000 gaus (ukuran daya magnet)—daya medan magnet bumi alamiah hanya 1 gaus, dan daya magnet rata-rata kulkas 10 gaus.
Terapi biomagnetik dengan aksesori bermagnet memang bukan hal baru di Indonesia. Hanya, dalam setahun terakhir ini makin banyak perusahaan yang menawarkan alat kesehatan berwujud aksesori. Perusahaan yang semula tidak bergerak di bidang ”aksesori sehat” pun ikut terjun dalam bisnis ini.
PT Amega Global Indonesia, yang selama ini bermain di bisnis retail berlian, mulai tahun ini meluncurkan gelang, kalung, dan jam tangan biomagnetik. Sophie Martin, perusahaan MLM yang dikenal menjual tas dan produk garmen, juga mengeluarkan gelang berkekuatan magnet yang dapat—seperti disebut dalam situsnya—melancarkan peredaran darah.
Bila dicari dalam mesin pencari Google dengan kata kunci magnetic jewelry, juga akan muncul puluhan perusahaan yang menjual aksesori biomagnetik di berbagai negara. Bentuk dan bahan aksesori pun bermacam-macam. Ada yang dari logam, keramik, hingga batu-batuan. Sebagian memanfaatkan kekuatan magnet, ada juga yang menggunakan sinar inframerah jarak jauh (biofir). Klaim khasiatnya sama: melancarkan peredaran darah dan metabolisme.
Kendati terapi biomagnetik sudah mulai memasyarakat, ilmu kedokteran mainstream toh belum bisa menerima terapi yang sebenarnya sudah dikenal sejak lebih dari 100 ribu tahun silam di Yunani kuno ini. Hanya, karena cara pengobatan alternatif dan Timur makin gencar dipraktekkan dan dibahas, dokter di berbagai penjuru dunia pun mulai serius membahas daya guna berbagai terapi alternatif, termasuk biomagnetik.
Dalam seminar East Meet West, misalnya, Veronika menyetujui terapi semacam itu, namun ”hanya” sebagai terapi alternatif. ”Tidak bisa cuma mengandalkan terapi itu saja, tetap harus menjaga hidup sehat,” ujarnya.
Walaupun mampu menyembuhkan, kata Veronika, terapi biomagnetik sebaiknya tetap dikombinasikan dengan pengobatan kedokteran ala Barat. Kalau seseorang menderita stroke, misalnya, harus ditangani dokter dulu. ”Karena tak semua alat kesehatan, termasuk aksesori, punya kemampuan seperti yang digembar-gemborkan.”
Pendapat Aldrin Neilwan juga mirip. Menurut spesialis akupunktur medis dan paliatif dari Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, terapi tersebut tergolong pengobatan komplementer atau pelengkap yang masih memerlukan penelitian. Pengobatan mengandalkan kemampuan elektromagnetik, menurut Aldrin, merupakan bagian dari ilmu biofisika yang kini kian berkembang.
Manfaat pengobatan itu paling tidak dirasakan Gatot Siswantoro, 48 tahun. Dia mulai selalu mengenakan kalung batu-batu putih sebesar biji jagung, yang selintas mirip tasbih, sejak Agustus 2006. Menurut dia, itu adalah kalung dari batuan lava gunung berapi berkekuatan biofir.
Batuan itu, kata Gatot, mengandung 26 unsur logam mulia yang memancarkan sinar inframerah jarak jauh. ”Bila kalung dipakai, rasa hangat menjalar ke seluruh tubuh, sehingga bisa mengembangkan pembuluh darah halus, mengaktifkan sel, dan memperlancar peredaran darah.”
Hasilnya? Karyawan sebuah perusahaan teknologi informasi itu mengaku tubuhnya kian fit. Tekanan darahnya yang semula 170/110 mmHg berangsur normal (sekitar 120/80 mmHg). Rasa nyeri yang sering muncul saat bangun dari posisi berbaring juga tidak kumat lagi. Kalung made in Taiwan itu pun tak pernah dia lepas, meskipun dulu dia sempat malu memakainya.
Nunuy Nurhayati
Ion Positif dan Negatif
Manfaat utama terapi biomagnetik adalah untuk menyeimbangkan jumlah ion positif dan negatif dalam tubuh.
- Tubuh sehat memiliki ion seimbang: 80 persen ion negatif dan 20 persen ion positif.
- Ion positif berlebihan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Jumlah ion positif yang banyak akan me`ningkatkan produksi serotonin, sejenis hormon saraf yang bersifat depresan. Kelebihan hormon ini bisa menyebabkan orang mengantuk, lelah, emosional, pemarah, sakit kepala, kacau saraf, tidak mampu berkonsentrasi, serta menurunnya efisiensi mental dan fisik.
- Sumber ion positif antara lain: semburan pendingin udara, asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, asap pembakaran sampah, radiasi elektromagnetik dari peralatan elektronik, gelombang radio di udara, lokasi transmisi tegangan tinggi.
- Lingkungan yang baik membutuhkan 1.000-5.000 ion negatif tiap sentimeter kubik udara.
- Para ahli memperkirakan, pekerja di perkotaan menghirup 200-300 ion positif dan hanya 150 ion negatif per sentimeter kubik udara.
Proses terapi biomagnetik
- Magnet atau sinar infra`merah jarak jauh diletakkan dekat pembuluh arteri utama, seperti pembuluh arteri jantung (titik nadi di pergelangan tangan) atau arteri karotid (titik nadi di leher).
- Terjadi perangsangan pada sel-sel darah sehingga sel yang sebelumnya saling menempel dan bersambungan akhirnya terurai, akibatnya aliran darah lebih lancar.
- Kemampuan sel darah menyerap oksigen dan nutrisi untuk dialirkan ke organ tubuh meningkat.
- Hormon tubuh, termasuk penghilang rasa nyeri, hormon indorfin, juga menyebar cepat ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang membutuhkan.
- Magnet dan sinar infra`merah yang me`nembus permukaan kulit juga membantu mengaktifkan sel saraf sehingga mampu menyampaikan pesan dengan cepat. Hal ini merangsang proses pemulihan sel dan meningkatkan kemampuan penyerapan ion negatif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo