Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Di masa pandemi, tutupnya sekolah dan tempat penitipan anak menimbulkan stres tersendiri bagi orang tua. Tak jarang, di tengah kondisi seperti ini membuat orang tua terkadang secara tak sadar mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan pada anak.
Karena itu, untuk menjaga hubungan yang baik dengan anak, apabila anak-anak sering mendengar kata-kata kasar dari orang tuanya dapat ditiru bahkan mempengaruhi mental anak-anak.
Mengasuh anak merupakan aktivitas yang tidak mudah. Dibutuhkan kesabaran dan tenaga yang tidak sedikit saat mendidik anak. Namun sebagai orang tua hendaknya tetap mencontohkan perilaku terbaik, termasuk menjaga kata-kata yang dilontarkan orang tua kepada anak.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut kalimat tidak boleh dikatakan orang tua kepada anak-anak mereka:
Aku harap kamu tidak pernah lahir ke dunia ini
Sebagaimana dikutip dari laman Best of Life, tidak peduli seberapa jengkel dan frustasinya orang tua kepada anak, tetapi jangan pernah mengatakan kepada mereka bahwa Anda tidak berharap mereka lahir. Perkataan ini berpotensi akan selalu diingat oleh anak hingga dewasa nanti sehingga dapat mempengaruhi pola perilaku dan pikir mereka.
Jangan mudah cengeng!
Sebagaimana dikutip dari laman Red Book Mag, anak-anak memang bertingkah berlebihan dalam merespon sesuatu, tetapi sebagai orang tua hindari melabeli anak dengan kata ‘cengeng’ dengan mudah. Kondisi ini dapat menggangu anak untuk mengekspresikan diri karena menganggap menangis merupakan perilaku yang tidak pantas. Kondisi ini akan berdampak buruk bagi anak di jangka panjang
Kamu bodoh!
Mengutip dari berbagai sumber, di masa anak-anak, si kecil mudah menyerap kata-kata yang diucapkan oleh orang tua dan lingkungan. Hal itu menjadikan anak-anak akan meniru ucapan yang diucapkan oleh orang tua seiring berkembangnya usia anak. Sebaiknya, ubahlah kata-kata buruk tersebut menjadi kata-kata yang lebih positif.
Kamu bisanya buat orangtua marah saja
Dilansir dari laman CNBC, sebagai orang tua, penting untuk tetap tenang dan menahan keinginan untuk menyalahkan anak. Ketimbang bertindak karena marah atau sesuatu yang mereka lakukan, sebaiknya merespon dengan hal-hal yang lebih positif seperti, “Saya tidak suka kamu melakukan hal itu,” kemudian jabarkan alasannya.
Dalam mendidik anak penting untuk memahami bagaimana perilaku mereka mempengaruhi orang lain. Kondisi ini akan menimbulkan empati dan simpati bagi anak kepada orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Bagaimana Cara Memarahi Anak dengan Bijak?