Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pubertas menjadi masa paling krusial bagi anak. Masa ini ditandai dengan perubahan fisik dan emosional pada anak. Organ-organ seksual anak mulai aktif dan snak beranjak dewasa. Umumnya pubertas terjadi ketika anak berusia belasan tahun. Tapi anak-anak zaman sekarang banyak yang mengalaminya sebelum usia 10 tahun alias perbertas dini. Apa penyebabnya?
Baca juga: Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja
Pubertas dini pada anak belum diketahui penyebab pastinya. Namun, dokter anak ahli endokrin di San Francisco, Louise Greenspan, mengatakan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya obesitas.
"Obesitas pada anak, pengaruh bahan kimia pada lingkungan, dan efek stres kronis –misalnya akibat mengalami pengabaian dari keluarga—memainkan peran dalam mempercepat proses pubertas pada anak,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jennifer Dietrich, ginekolog pediatrik di Rumah Sakit Anak Texas, mengatakan usia rata-rata anak mengalami pubertas bervariasi. Pada anak perempuan, umumnya pubertas yang ditandai dengan menstruasi mulai terjadi ketika anak berusia 12,3 tahun. Namun sekitar 15 persen anak wanita mengalami pubertas lauh lebih cepat, yakni mulai dari usia tujuh tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana dengan anak laki-laki? Berdasarkan penelitian yang dilakukan Akademi Pediatri Amerika, anak laki-laki zaman sekarang juga mengalami masa pubertas lebih cepat, yakni pada usia sepuluh tahun atau enam bulan hingga satu tahun lebih cepat dari generasi sebelumnya.
Baca juga: Kenapa Anak Terlambat Pubertas?
Pubertas ditandai dengan perubahan fisik, terutama organ-organ seksual. Pada anak perempuan, pubertas menyebabkan perubahan fisik seperti pembesaran payudara, rambut di organ intim, dan bau badan. Sedangkan pada anak laki-laki masa ini ditandai dengan pembesaran pada organ reproduksi, suara memberat, dan jerawat.
AURA