Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada orang tua yang ingin membeda-bedakan anak. Tapi sering kali secara tidak sadar, para orang tua menjalani pola asuh yang berbeda untuk anak pertama dan anak kedua. Perbedaan ini ternyata mempengaruhi kecerdasan dan karakter anak.
Baca: Anak Berulah di Sekolah, Ini Tips untuk Orang Tua
Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian di Universitas Edinburgh, Skotlandia. Dalam penelitian tersebut ditemukan fakta bahwa anak pertama cenderung mempunyai IQ dan kemampuan berpikir lebih baik dibanding saudara-saudaranya. Alasannya, anak pertama biasanya mendapatkan stimulasi mental dan kecerdasan yang lebih baik daripada saudara-saudaranya.
Studi ini, yang menggunakan kumpulan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, memeriksa hampir 5.000 anak dari masa pra-kelahiran hingga 14 tahun dan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti latar belakang keluarga dan kondisi ekonomi.
Hasilnya, anak pertama mendapatkan nilai yang lebih tinggi dalam tes yang meliputi membaca dan kosakata gambar, yang menurut penelitian bisa merefleksikan "efek urutan kelahiran".
Studi lainnya menunjukkan bahwa anak kedua, terutama laki-laki, mempunyai kecenderungan berperangai tidak baik, terkadang diiringi dengan konsekuensi serius. Menurut laporan yang dibuat Dr. Joseph Doyle M.D., ahli obstetri dan ginekologi dari Universitas Virginia, AS, yang menggunakan data dari ribuan pasang kakak beradik di AS dan Eropa, ditemukan fakta bahwa 25 hingga 40 persen anak kedua mendapatkan masalah serius di sekolah atau berurusan dengan hukum.
Dikatakan bahwa secara umum cara mengasuh anak akan berubah pada anak kedua. "Anak pertama mempunyai panutan yaitu orang dewasa. Dan anak kedua mendapat panutan yang usianya terpaut hanya beberapa tahun darinya, yang tak lain kakaknya sendiri," kata Joseph Doyle.
"Anak pertama dan kedua biasanya mendapatkan investasi pola asuh yang berbeda. Dan pengaruh saudaranya mungkin memberikan kontribusi terhadap perbedaan yang bisa dilihat di bursa tenaga kerja dan kasus-kasus kenakalan remaja. Sulit memisahkan kedua hal itu karena terjadi di saat yang sama," tandas Joseph Doyle.
Namun demikian data tersebut bukan harga mati. Anak pertama dan anak kedua bisa sama cerdasnya dan sama-sama berperilaku baik. Sebab kuncinya tetap ada pada orang tua. Bisakah orang tua konsisten dalam menerapkan pola asuh yang baik pada semua anak, tak peduli urutan kelahirannya?
Baca: Ini Alasan Kenapa Anak Tak Boleh Makan Sambil Main Gadget
AURA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini