Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Inilah Bahaya Mengonsumsi Garam Berlebihan pada Ginjal

Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ginjal dan sistem kardiovaskular.

21 Juli 2024 | 15.56 WIB

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi ginjal. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Garam adalah bahan makanan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa makanan dan sebagai pengawet. Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, terutama pada ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Anton Isdijanto, mengungkapkan bahwa kebiasaan mengonsumsi garam secara berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gagal ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Di Indonesia itu belum ada edukasi kalori yang dibutuhkan berapa di luar makanan-makanan yang instan, terutama yang kandungan garamnya tinggi, gulanya tinggi, kalorinya juga jadi lebih tinggi,” kata Anton dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu, 20 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara.

Menurut anjuran Kementerian Kesehatan, kata dia, batas konsumsi garam yang seharusnya adalah 5 gram atau sekitar satu sendok teh per hari. Sebagai contoh, saat mengonsumsi mi instan, jumlah garam yang masuk ke dalam tubuh dapat mencapai sekitar 3,7 hingga 3,8 gram. Jumlah ini belum termasuk kandungan gula dari bumbu atau lauk tambahan yang mungkin juga ditambahkan pada mi tersebut.

“Yang dicari malah makanan instan, mi instan, pakai ayam goreng, ada tepung, ada garam, belum pakai bumbu-bumbu masak tinggi garam. Akhirnya apa? kena hipertensi sebagai gangguan metabolik,” ujar Anton.

Akibat konsumsi garam yang berlebihan, ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan garam, sementara jantung juga harus memompa darah lebih cepat. Tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang akhirnya mengurangi kemampuan ginjal dalam menyaring berbagai zat dari tubuh.

Jika kondisi ini berlanjut, kualitas dan struktur ginjal bisa terganggu, dan penderitanya mungkin memerlukan alat bantu seperti mesin cuci darah. Selain itu, tekanan darah dalam tubuh juga akan meningkat secara keseluruhan.

“Pada prinsipnya ini seperti air minum. Air mengalir karena dipompa, air bisa diminum kalau ia sudah tersaring. Jadi, darah kita dipompa jantung, dialirkan melalui pipa pembuluh darah dan disaring oleh ginjal. Kalau terganggu, yang membuat tekanan tinggi adalah jantung yang memompa dan dampaknya akan mengarah di bagian filter,” ucapnya.

Anton mengungkapkan bahwa kini semakin banyak penderita gagal ginjal yang ditemukan pada usia di bawah 27 tahun. Selain pola makan yang tidak sehat, faktor lainnya meliputi kurang tidur dan jarang berolahraga, yang juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit ginjal.

Dilansir dari Healthline, kelebihan natrium dari garam dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan volume darah dan tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi ini merupakan salah satu faktor risiko utama untuk kerusakan ginjal.

Ketika tubuh mengonsumsi terlalu banyak natrium, ginjal harus bekerja lebih keras untuk memproses dan mengeluarkan kelebihan natrium tersebut. Stres yang berlebihan pada ginjal ini dapat merusak fungsinya dari waktu ke waktu, yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan penyakit ginjal kronis.

Selain itu, garam berperan penting dalam mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Kelebihan natrium dapat mengganggu keseimbangan ini, berdampak negatif pada fungsi ginjal, dan kesehatan secara keseluruhan.

Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ginjal dan sistem kardiovaskular. Masih dari sumber yang sama, Anda direkomendasikan untuk mengurangi asupan garam guna menjaga kesehatan ginjal dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang terkait.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus