Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Inilah Kelebihan dan Kekurangan Diet Water Fasting

Water fasting atau puasa air adalah metode diet yang dilakukan dengan hanya mengonsumsi air putih tanpa mengonsumsi makanan atau minuman lain.

16 Desember 2023 | 09.30 WIB

Ilustrasi wanita minum air putih. Pixabay.com/Engin_Akyurt
Perbesar
Ilustrasi wanita minum air putih. Pixabay.com/Engin_Akyurt

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Water fasting atau puasa air adalah metode diet yang dilakukan dengan hanya mengonsumsi air putih tanpa mengonsumsi makanan atau minuman lain. Namun, seseorang perlu berhati-hati, karena cara ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika tidak dilakukan dengan benar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dikutip dari Medical News Today, puasa air tidak aman untuk semua orang. Beberapa kelompok orang yang dilarang melakukan puasa air yaitu:

  • Mereka yang kekurangan berat badan
  • Mereka yang memiliki kondisi jantung atau masalah dengan jantung mereka
  • Mereka yang memiliki diabetes tipe 1
  • Mereka memiliki migrain yang tidak terkontrol
  • Mereka yang sedang menjalani transfusi darah
  • Mereka yang sedang minum obat.

Dilansir dari Very Well Fit, berikut kelebihan dan kekurangan melakukan puasa air:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelebihan

- Menurunkan tekanan darah

Minum lebih banyak air dan mengonsumsi lebih sedikit garam adalah dua hal yang berkaitan dengan dengan tekanan darah yang lebih rendah. Cara ini juga telah terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi.

- Mendaur ulang sel

Setiap hari sel dipecah dan didaur ulang. Proses ini disebut autophagy. Proses ini berperan penting dalam mencegah kanker, penyakit jantung, dan penyakit Alzheimer.

- Menurunkan risiko penyakit jantung

Sebuah penelitian menunjukan bahwa puasa air dapat membantu mengatasi penyakit jantung. Peserta penelitian juga menunjukkan kadar trigliserida dan kolesterol yang lebih rendah.

- Membantu melindungi dari diabetes

Puasa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Resistensi insulin adalah faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Kekurangan

- Gangguan pencernaan

Setelah membatasi kalori untuk waktu yang lama, mengonsumsi makanan lagi terutama dalam jumlah yang lebih besar dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan mual.

- Risiko sindrom refeeding

Seseorang yang puasa air berisiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom refeeding, suatu kondisi yang melibatkan perubahan metabolisme yang cepat. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang kekurangan gizi.

- Kekurangan nutrisi

Dengan membatasi kalori, seseorang juga membatasi asupan vitamin esensial, mineral, asam lemak, asam amino, dan elektrolit. Ini semua adalah hal yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan benar.

- Menyebabkan dehidrasi

Meskipun tetap minum air selama berpuasa, namun seseorang dapat berisiko mengalami dehidrasi. Hal ini karena bagi kebanyakan orang, 20 persen kandungan air pada tubuh berasal dari makanan yang dimakan.

- Perubahan tekanan darah

Jika minum terlalu banyak air, seseorang dapat mengalami hipotensi. Hipotensi adalah tekanan darah yang sangat rendah. Hipotensi ortostatik adalah jenis yg paling sering muncul. Hipotensi ortostatik dapat menyebabkan seseorang pusing saat berdiri.

- Hiponatremia

Hiponatremia atau keracunan air terjadi ketika air dan garam yang hilang melalui keringat digantikan oleh air saja.

- Pusing, kelelahan, dan kesulitan fokus

Pusing, kelelahan, dan kabut otak adalah gejala pembatasan kalori yang ekstrem. Para peneliti telah menemukan bahwa kontrol keseimbangan dan stabilitas dapat terganggu selama melakukan puasa air.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus