Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Asal-usul Istilah Superfood yang Perlu Diketahui

Istilah superfood mulai dikenal pada awal abad ke-20 sebagai strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk tertentu.

11 April 2025 | 05.35 WIB

Ilustrasi makanan sehat (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi makanan sehat (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah superfood kian sering terdengar dalam kampanye gaya hidup sehat. Padahal istilah ini pertama kali dikenalkan oleh industri makanan sebagai strategi pemasaran. Label superfood biasanya disematkan pada makanan yang diklaim tinggi vitamin, antioksidan, dan nutrisi penting lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Definisi Superfood

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari publikasi ilmiah yang ditulis oleh Cobos dan Diaz pada 2023, istilah superfood mulai dikenal pada awal abad ke-20 sebagai strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk tertentu. Misalnya, pada masa Perang Dunia I, perusahaan United Fruit Company mempromosikan pisang sebagai makanan dengan berbagai manfaat kesehatan.

Secara umum, superfood merujuk pada makanan yang dianggap memiliki kepadatan nutrisi tinggi dan memberikan manfaat kesehatan lebih dibandingkan makanan lain. Namun hingga kini tidak ada definisi ilmiah atau standar resmi mengenai istilah ini. Banyak ahli gizi menilai bahwa superfood lebih merupakan istilah pemasaran daripada kategori nutrisi yang diakui secara ilmiah.

Sejalan dengan definisi tersebut, menurut laman Medical News Today, istilah superfood juga diberikan pada makanan yang mengandung tinggi nutrisi, banyak vitamin, mineral, dan antioksidan dengan kalori yang rendah.

Antioksidan adalah molekul alami dalam makanan yang membantu menetralkan radikal bebas, yakni zat berbahaya yang terbentuk dalam tubuh akibat proses oksidasi dan bisa memicu peradangan. Dengan mengurangi atau membalikkan efek radikal bebas, antioksidan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, artritis, stroke, penyakit pernapasan, defisiensi imun, emfisema, dan penyakit Parkinson.

Ahli gizi Penny Kris-Etherton menjelaskan bahwa banyak orang memiliki ekspektasi tidak realistis terhadap makanan ini. Mereka berpikir akan terlindungi dari penyakit kronis hanya dengan mengonsumsi satu atau dua makanan padat nutrisi di atas pola makan yang buruk. Mengonsumsi superfood bersamaan dengan asupan harian akan bermanfaat apabila diiringi  dengan pola makan yang sehat dan seimbang secara keseluruhan.

Apa yang Membuat Sebuah Makanan Disebut Superfood?

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, tidak semua makanan sehat otomatis masuk dalam kategori superfood. Istilah ini hanya merujuk pada kelompok bahan pangan yang menawarkan manfaat kesehatan luar biasa yang melebihi nilai gizi dasarnya. “Superfood adalah makanan yang memberikan dampak kesehatan luar biasa, lebih dari sekadar kandungan nutrisinya,” kata ahli gizi Beth Czerwony.

Kandungan alami yang dimiliki superfood berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, dan gangguan serius lainnya. Tak kalah penting, superfood juga merupakan sumber vitamin alami yang lebih efektif diserap tubuh dibandingkan dari suplemen buatan. Dengan kombinasi kandungan gizi tersebut, tidak heran jika superfood digadang-gadang sebagai pelengkap penting dalam pola makan sehat dan pencegahan penyakit kronis. 

Kritik terhadap Konsep Superfood

Beberapa kritikus menyoroti bahwa label superfood sering digunakan tanpa dasar ilmiah yang kuat. Produsen makanan memanfaatkan istilah ini untuk meningkatkan daya tarik produk mereka, meskipun klaim kesehatan yang disampaikan tidak selalu didukung oleh penelitian yang memadai.

Menurut publikasi What are Superfoods? di Live Science, tak ada kelompok makanan khusus yang dikategorikan sebagai superfood. "Superfood tidak memiliki kelompok makanannya sendiri," kata Despina Hyde, ahli diet dari New York University's Langone Medical Center. American Heart Association pun menegaskan bahwa tak ada pengakuan ilmiah formal atas istilah ini. 

Itulah informasi mengenai definisi dari superfood. Melalui definisi dan asal-usulnya, superfood memang bisa dikatakan sebagai makanan sehat, tapi tak semua makanan berlabel superfood benar-benar super.

Putri Indy Shafarina berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus