Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Inilah Manfaat dan Risiko Makan Sekali dalam Sehari

Makan sekali dalam sehari dikategorikan sebagai salah satu metode puasa intermiten yang paling ekstrem.

11 Februari 2023 | 11.00 WIB

Ilustrasi wanita makan. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Makan sekali dalam sehari dikenal juga sebagai omad, salah satu jenis puasa intermiten yang membatasi jumlah asupan kalori. Saat mengikuti diet omad, seseorang hanya makan sekali dalam sehari. Mereka tidak akan makan dan minum apa pun yang mengandung kalori sampai malam hari. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir Medical News Today, diet omad menggunakan proporsi 23:1. Artinya, 23 jam sehari dihabiskan untuk berpuasa, dan 1 jam lainnya untuk mengkonsumsi kalori. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Makan sekali dalam sehari dikategorikan sebagai salah satu metode puasa intermiten yang paling ekstrem. Diet ini menciptakan defisit kalori yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Mengutip Healthline, pola makan sekali dalam sehari membuat kalori yang diterima tubuh terbatas. Pembatasan kalori inilah yang menyebabkan hilangnya lemak sehingga massa tubuh berkurang. 

Dalam satu penelitian pada orang dewasa sehat menemukan bahwa membatasi asupan kalori 4 jam di malam hari signifikan mengurangi lemak di tubuh. Analisis lain yang melibatkan 50.660 orang juga menunjukkan manfaat makan 1-2 kali sehari. Peserta ditemukan mengalami penurunan indeks massa tubuh (BMI) tahunan dibandingkan mereka yang makan 3 kali sehari. 

Selain menurunkan berat badan, pola makan sekali dalam sehari juga membantu mengurangi gula darah, menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan mengurangi penanda peradangan (termasuk protein C-reaktif).

Pola makan sekali dalam sehari turut menawarkan manfaat pada kesehatan sistem saraf. Di antaranya memperlambat degenerasi saraf dan meningkatkan umur.

Tetapi, karena termasuk pola makan ekstrem, makan sekali dalam sehari mungkin berisiko tinggi pada kesehatan. Seperti peningkatan rasa lapar yang ekstrem dan masalah perubahan metabolisme.

Dilansir dari Cleveland Clinic, mengikuti diet omad bukan berarti mengabaikan asupan kalori yang sehat. Pastikan tetap mengkonsumsi 1.500-2.500 kalori di jam makan.

DELFI ANA HARAHAP

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus