Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian pengecekan HIV memang bisa dilakukan oleh siapa saja. Sayangnya, masih minim keinginan masyarakat untuk melakukannya lantaran malas prosedur yang rumit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mematahkan stigma tersebut, Ketua Tim HIV/AIDS dari Rumah Sakit Carolus, Emon Winardi Danudirgo, pun memberikan tahapan dan proses pengecekan yang tergolong mudah dan nyaman. Ia menjelaskan setiap orang bisa langsung mengunjungi rumah sakit maupun puskesmas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah itu, mereka bisa mengantre untuk tes HIV. Apabila sudah bertemu dengan ahli, pasien akan mendapatkan konseling awal.
“Tujuan dari konseling ini untuk mengetahui faktor risiko, informasi terkait prosedur tes HIV, dan pembacaan hasilnya nanti,” katanya dalam acara sosialisasi HIV/AIDS di Jakarta pada Jumat, 6 Maret 2020.
Usai konseling, setiap pasien akan menandatangani surat persetujuan dan langsung dilakukan pengecekan. Cukup cepat, mudah, dan tidak sakit. Sampel darah pun akan diambil lewat ujung jari.
“Hasilnya akan keluar dalam waktu 20 menit dan langsung disampaikan secara tertutup untuk menjaga kerahasiaan pasien,” ujarnya.
Lalu, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk tes HIV? Dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan semuanya gratis lantaran tes ini merupakan salah satu program pemerintah dalam menanggulangi HIV/AIDS.
“Kecuali kalau di rumah sakit swasta, mungkin ada biaya tambahan, tapi 100 ribu saja, tetap terjangkau,” jelasnya.
Adapun individu yang disarankan untuk melakukan pengecekan adalah orang-orang dengan risiko tinggi, seperti pekerja seks, dan mereka yang terluka akibat kecelakaan kerja.
“Semoga dengan kemudahan tes HIV, semakin banyak masyarakat yang sadar dan segera memeriksakan dirinya,” tuturnya.