Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Karakteristik dan Langkah Pencegahan HMPV Menurut Epidemiolog

Epidemioolog menjelaskan karakteristik dan langkah pencegahan penularan HMPV yang disebut sudah masuk ke Indonesia.

9 Januari 2025 | 16.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi HMPV. Shuttertock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Airlangga Surabaya, Dr dr Muhammad Atoillah Isfandiari, menjelaskan karakteristik dan langkah pencegahan Human Metapneumovirus (HMPV) yang merebak di sejumlah negara dan dikabarkan telah masuk Indonesia. Dosen yang akrab disapa Ato’ itu menjelaskan HMPV berasal dari keluarga Paramyxoviridae, serupa virus campak dan gondongan. Virus ini berbeda dengan SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 yang berasal dari keluarga Corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Meskipun sama-sama menular melalui saluran napas, gejala HMPV biasanya tidak menyebabkan kasus parah kecuali pada individu dengan sistem kekebalan yang sangat lemah," ujarnya di Surabaya, Kamis, 9 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan COVID-19 yang dapat menyebabkan kerusakan luas pada jaringan paru-paru, HMPV cenderung tidak memiliki potensi fatal serupa. Ia menjelaskan kasus HMPV rutin ditemukan, khususnya di negara-negara dengan sistem surveilans genomik yang baik.

"Kasus HMPV ini rutin ditemukan setiap tahun, terutama di musim dingin, dan tingkat kematiannya sangat rendah. Mestinya, bila ditemukan di Indonesia situasinya mungkin tidak berbeda," ujar Wakil Dekan II Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair itu.

Meski demikian, Ato’ menegaskan masyarakat harus tetap waspada, khususnya kelompok anak-anak dan lansia yang rentan terhadap virus ini. "Anak-anak dan lansia lebih rentan karena status imunitas mereka lebih rendah dari kelompok usia produktif," ucapnya.

Cara pencegahan penyakit
Pada balita, risiko virus HMPV menjadi radang paru atau pneumonia yang memerlukan perawatan di rumah sakit lebih besar daripada kelompok usia produktif. Adapun cara pencegahan penyakit yang menular lewat udara ini dengan menghindar berdekatan dengan orang yang sedang menunjukkan gejala batuk, bersin, pilek, dan demam.

"Gunakan masker di tempat ramai. Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan jaga pola tidur serta asupan protein," saran Ato'.

Penyebaran HMPV di Indonesia dipengaruhi banyak hal, salah satunya tingginya mobilitas internasional. Untuk itu, selain tindakan langsung oleh individu, perlu adanya pendekatan sederhana dengan surveilans dan sistem pelaporan penyakit mirip influenza (ILI).

“Surveilans dan sistem pelaporan ILI dapat menjadi alat deteksi dini yang penting, meskipun tidak spesifik untuk HMPV," paparnya.

Ia mengatakan potensi HMPV menjadi wabah global masih tetap ada. Namun, jika dilihat dari tingkat kematian, sejauh ini virus HMPV belum menunjukkan ancaman yang serius. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat menjadi langkah penting untuk deteksi dini dan pencegahan.

"Tidak perlu panik tetapi segera lakukan tindakan pencegahan yang benar. Sebagian besar penyakit akibat virus ini merupakan self-limiting disease atau sembuh sendiri selama daya tahan tubuh tetap terjaga," tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus