Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali Limfoma, Kanker yang Menyerang Markas Sel Darah Putih

Apakah jenis kanker limfoma ini? Seberapa dahsyat ia merusak tubuh? Begini gejalanya

12 Mei 2022 | 08.08 WIB

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Limfoma termasuk jenis kanker yang menyerang sistem limfatik. Mengutip dari mayoclinic, sistem limfatik merupakan bagian dari jaringan tubuh yang melawan kuman, meliputi kelenjar getah bening (limfa kelenjar), limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang. Penyanyi Ari Lasso termasuk penderita limfoma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ahli Hematologi, Dr. Stephen Ansell menjelaskan sistem limfatik berfungsi untuk menghasilkan limfosit, atau sel darah putih, yang melawan patogen, bakteri dan sejenisnya. Limfoma terjadi saat salah satu dari jenis limfosit tumbuh dan berkembang biak secara tidak terkendali. Seringkali, sel-sel abnormal ini menumpuk dan menyebabkan tumor di kelenjar getah benih hingga pada seluruh tubuh anda. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gejala Limfoma 

Gejala limfoma berupa pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit di leher, ketiak, atau selangkangan, membuat Anda kelelahan terus menerus, demam, keringat malam, sesak napas, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, hingga kulit yang gatal. Umumnya, limfoma dibagi menjadi dua jenis, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.

Karthik Kumar, Ahli bedah dalam medicienet.com menemukan limfoma hodgkin berkembang saat sel darah putih (limfosit B) menjadi abnormal dan membelah tak terkendali. Berbeda dengan limfoma non hodgkin, yang menimbulkan kanker indolen pada tingkat rendah, limfoma agresif, dan limfoma yang tumbuh cepat dalam beberapa minggu. 

Sebagian besar limfoma masih belum diketahui sebabnya, namun kanker ini ditemukan karena kombinasi dari faktor-faktor:

  • Masalah sistem kekebalan seperti penyakit autoimun atau sedang dalam pengobatan penekanan kekebalan menjadi beresiko terkena limfoma.
  • Kaukasia lebih rentan terkena limfoma
  • Kemoterapi dan terapi radiasi dapat meningkatkan risiko
  • Infeksi seperti virus Epstein Barr, virus leukemia sel T manusia tipe I, dan virus herpes cenderung terkena subtipe limfoma tertentu
  • Bahan kimia, pestisida, dan racun lainnya kemungkinan terkait dengan perkembangan limfoma
  • Obesitas berhubungan dengan beberapa jenis kanker, termasuk limfoma dalam beberapa penelitian.

Beberapa orang dengan limfoma mengalami gejala yang berbeda, sehingga penderita harus menyadari bahwa banyak gejala yang terkait dengan limfoma atau disebabkan oleh penyakit yang awalnya tidak berhubungan. Oleh karena itu, sebaiknya waspadai kemungkinan gejala limfoma dan diskusikan pada layanan kesehatan sekitar apabila anda mengalaminya.  

BALQIS PRIMASARI 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus