Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kebiasaan di kamar mandi bisa berisiko bagi kesehatan. Contohnya keliru ketika menggunakan tisu toilet setelah buang air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada Health, ginekolog Alyssa Dweck menyatakan kesalahan terbesar yang biasa dilakukan orang adalah mengusapkan tisu dari arah belakang ke depan. Cara tersebut akan meningkatkan risiko infeksi bakteri berbahaya. Dia menganjurkan untuk mengusap dengan arah sebaliknya, dari arah uretra ke anus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bakteri lebih banyak di area rektum, itulah alasan kita harus menghindari menggosok tisu ke arah uretra yang dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih (UTI)," jelasnya.
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih. Rasanya bisa sangat menyakitkan, menyebabkan sensasi panas ketika buang air kecil, dan bisa menyebabkan infeksi ginjal jika tidak diobati.
Jenis dan jumlah tisu
Bukan hanya soal teknik mengelap yang bisa memicu masalah kesehatan. Jumlah dan jenis kertas tisu yang digunakan juga bisa mempengaruhi kesehatan. Martin Richards, direktur pakar teknologi higienis SMARTi Environmental, mengatakan kita harus menggunakan rata-rata 10 lembar tisu sekali ke jamban. Ia juga meminta menutup jamban saat membilasnya.
"Setiap toilet terdapat sekitar 500 ribu kuman per 2,5 cm permukaan," ujarnya kepada The Sun.
Menurut produsen tisu toilet Cushelle, rata-rata setiap orang menggunakan tujuh lembar tisu sekali mengelap. Akan tetapi, yang lebih penting tentu saja yang penting pengelapan harus sampai bersih.
Pakar juga meminta menghindari tisu toilet berpengharum. Meski harum, zat kimia dan pewarna yang digunakan pada kertas tak boleh menyentuh organ intim. Yang tak kalah penting, selalu cuci tangan setiap kali habis buang air.
Pilihan Editor: Mengapa Tisu Toilet Berwarna Putih?