Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Berita Tempo Plus

Ketimpangan Gender dalam Pembiaran Seks Pranikah di Bali

Studi terbaru menyatakan istilah sing beli sing nganten mendorong praktik pranikah dan ketidakadilan gender di Bali.

5 Februari 2025 | 15.00 WIB

Ilustrasi perempuan Bali. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi perempuan Bali. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Di Bali, ada istilah sing beling sing nganten yang memiliki makna tidak hamil tidak menikah.

  • Studi Youth Voices Research menyebutkan istilah tersebut mendorong praktik seks pranikah untuk menguji kesuburan perempuan.

  • Bentuk ketidakadilan gender yang menempatkan perempuan hanya penghasil keturunan.

SEKS pranikah adalah topik yang kompleks dan sering menjadi perdebatan dari sisi moral, psikologis, dan agama. Di Indonesia, seks pranikah bisa menimbulkan sanksi sosial bahkan hukum, terutama bila hidup bersama tanpa ikatan perkawinan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation Indonesia dengan judul 'Sing beling sing nganten’: Bagaimana budaya lokal di Bali memaksa perempuan menjadi penghasil keturunan”.

Anastasia Septya Titisari

Anastasia Septya Titisari

Peneliti muda Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus