Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua harus memperhatikan gejala anak mengalami sembelit yang menyebabkan bayi atau anak mengalami kesulitan mengeluarkan kotoran karena dapat mengganggu kemampuan sosioemosional dan membuat anak cemas saat buang air besar. Spesialis gastrohepatologi anak, Muzal Kadim, meminta orang tua memahami tanda-tanda anak takut untuk buang air besar (BAB) untuk mencegah sembelit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lihat perilaku anak, kalau anak mulai ketakutan buang air besar, dia menghindar. Misalnya ngumpet di belakang pintu, di kolong meja, atau ketika didekati marah,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perilaku lain adalah menyilangkan kaki sebagai upaya untuk menahan buang air besar sambil membungkukkan badan. Jika anak mulai menunjukkan perilaku menahan buang air besar dan sudah terdapat gumpalan yang terasa di bagian kiri bawah perut, maka orang tua harus segera memberikan pencahar pada anak sebagai langkah pertama evakuasi sembelit.
Sembelit pada anak disebabkan trauma saat buang air besar, seperti rasa sakit pada anus saat mengeluarkan feses yang sudah menumpuk atau kesalahan saat toilet training, seperti terjatuh di kamar mandi, sehingga menyebabkan anak menahan buang air besar.
“Akibatnya ketika mulas dia langsung menahan dan ini berulang sehingga reflek atau keinginan buang air besar tadi sudah hilang dan feses makin mengumpul,” ujarnya.
Gangguan petumbuhan
Adapun konstipasi dapat berbahaya apabila terdapat kelainan organik dengan gejala gangguan pertumbuhan, muntah hijau, kembung yang sangat hebat, kelainan di sekitar anus atau punggung, kelemahan tungkai, hingga demam. Jika tidak diobati maka akan berpotensi mengganggu kemampuan sosioemosional anak, membuat anak lebih cemas, dan menurunkan kualitas hidup.
Meski demikian, Muzal meminta orang tua tidak panik jika anak menunjukkan tanda-tanda konstipasi, orang tua tidak boleh panik dan justru malah menghukum anak karena takut buang air besar.
“Siapkan hadiah banyak-banyak kalau punya anak yang konstipasi. Setiap kali dia berhasil keluar, beri penghargaan, dipuji dan beri hadiah. Tapi tidak boleh diberikan punishment,” tuturnya.
Selain itu, orang tua juga bisa memberikan asupan cairan dan serat yang cukup untuk mencegah sembelit. Termasuk juga memulai toilet training yang disesuaikan dengan kemampuan perkembangan anak dan mengurangi faktor stres pada anak yang lebih besar atau remaja.