Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Hijab Sedunia diperingati setiap tahunnya pada 1 Februari. Dikutip dari NationalToday, Hari Hijab Sedunia adalah bentuk penghormatan kepada wanita muslim yang mengenakan hijab. Hari peringatan ini juga merupakan bentuk kampanye untuk mendorong perempuan dari berbagai kalangan untuk mencoba jilbab dan melihat bagaimana rasanya memakainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wanita muslimah menjaga kesopanannya dengan mengenakan hijab. Banyak juga yang menggunakannya untuk melindungi diri dari pelecehan laki-laki.
Sejarah Hari Hijab Sedunia
Jilbab adalah penutup kepala dan dada yang dikenakan oleh wanita muslim, biasanya saat berada di sekitar pria yang bukan anggota keluarga dekatnya. Istilah 'hijab' berarti 'sekat' atau 'tirai', meskipun bentuknya seperti jilbab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari Hijab Sedunia sendiri diprakarsai oleh Nazma Khan, wanita muslim keturunan Bangladesh yang tinggal di New York, Amerika Serikat. Nazma Khan mencetuskan Hari Hijab Sedunia sebagai sarana untuk mendorong kebebasan pribadi dalam mengekspresikan agama dan pemahaman budaya. Dengan mengizinkan semua perempuan untuk mencoba mengenakan jilbab selama sehari, ia berharap dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi beragama.
Dikutip dari World Hijab Day, saat usia 11 tahun, Nazma Khan mengaku banyak menghadapi diskriminasi lantaran mengenakan hijab ke sekolah, setelah ia pindah dari Bangladesh ke New York.
"Tumbuh di Bronx, New York City, saya mengalami banyak diskriminasi karena hijab saya. Di sekolah menengah, saya adalah 'Batman' atau 'ninja.' Ketika saya masuk Universitas terjadi 9/11. Sekarang, saya dipanggil Osama bin Laden atau teroris. Itu mengerikan. Saya pikir satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi adalah jika kita meminta saudara kita untuk berhijab sendirisendiri," ujarnya.
Ia berharap dengan ditetapkannya hari ini, ia mampu mengakhiri bentuk diskriminasi tersebut. Hari Hijab Sedunia saat ini dirayakan di 190 negara di seluruh dunia. Hari Hijab Sedunia telah didukung oleh banyak individu terkenal dunia termasuk cendekiawan, politisi, dan selebriti di seluruh dunia.
Ada banyak pencapaian sejak dicanangkannya Hari Hijab Sedunia. Pada 2017, Negara Bagian New York, mendeklarasikan Hari Jilbab Sedunia, dan mantan Perdana Menteri Inggris, Theresa May menghadiri acara memperingati peristiwa tersebut di House of Commons. Pada 2021, Dewan Perwakilan Rakyat Filipina menetapkan 1 Februari sebagai Hari Jilbab Nasional untuk mendorong pemahaman dan penerimaan yang lebih baik terhadap tradisi Islam.