Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kisah horor memang masih sangat disukai masyarakat. Malam Jumat mungkin menjadi malam paling ditunggu oleh puluhan ribu orang yang mengikuti akun @briistory di Twitter. Lewat saluran ini, Brii-nama samaran sang pemilik akun--kerap membagikan kisah-kisah bertema horor yang menyeramkan. Dia rutin membagikan kisah berbeda-beda setiap pekan, sebagian di antaranya disajikan bersambung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumat pekan lalu, Brii membuat rangkaian cuitan di Twitter-nya tentang sebuah rumah hantu di perkebunan karet di Sumatera Selatan. Pekan-pekan sebelumnya, Brii bercerita tentang pengalamannya diganggu makhluk halus di jalan tol Cipularang. Tapi, yang paling sering, Brii menceritakan kisah "Rumah Teteh", yang didasarkan pada pengalamannya sewaktu tinggal di Bandung beberapa tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Brii memang sengaja melakukan teknik memecah cerita semacam ini. Kisah "Rumah Teteh", misalnya, hingga kini masih sering ia bagikan sejak ia ceritakan pertama kali di Twitter pada 2017. Brii baru berencana "menamatkan" cerita ini karena "Rumah Teteh" sudah dibuat menjadi buku yang terbit pada Agustus lalu. "Sekarang saya mulai fokus ke cerita lain," ujar Brii, Selasa lalu.
Menurut Brii, strategi memecah alur cerita menjadi beberapa bagian, dan disampaikan ke pembaca secara terpisah dengan jeda waktu cukup panjang, justru akan menjaga rasa penasaran pembaca. "Saya ingin ada semacam keterikatan antara pembaca dan kisah-kisah yang saya sampaikan."
Hal lain yang menjadi daya tarik cerita bersambung buatan Brii adalah gaya bertuturnya yang menggunakan bahasa sehari-hari tapi sangat detail dalam mendeskripsikan kejadian dan latar peristiwa. Menurut Brii, deskripsi yang detail itu juga merupakan salah satu strateginya agar pembaca ikut larut dalam suasana yang ingin ia bangun.
Strategi memikat pembaca memang macam-macam. Head Creator Kisah Tanah Jawa, Dienan Silmy, mengatakan para pembaca dan penonton konten horor biasanya menggemari cerita-cerita yang berkaitan dengan legenda urban, mitos, atau kisah yang terkait dengan sejarah. Inilah yang menjadi salah satu kekuatan konten-konten Kisah Tanah Jawa.