Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kokain di Kamar Dokter

Penelitian menunjukkan, dokter di Amerika Serikat kecanduan narkotik. Penyebabnya stress. Tapi pasien masih terlindung. (ksh)

13 Oktober 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEDUDUKAN dan perekonomian dokter di Amerika Serikat belakangan ini naik. Sayang, ada pula sisi suram yang menyertai kenaikan itu. Pada sebuah konperensi yang diselenggarakan Asosiasi Kesehatan Amerika Serikat, akhir bulan lalu, terungkap bahwa banyak dokter kecanduan alkohol bahkan narkotik. Konperensi yang mencoba mengawasi praktek dokter melalui tingkah laku dokter itu mengungkapkan data-data mengerikan. Di konperensi diajukan statistik, 1 di antara 10 dokter AS adalah pecandu alkohol. Dari data perawatan, diketahui bahwa 4.000 dari 500.000 dokter perlu mendapat perawatan karena kecanduan narkotik. Itu belum semua. Diperkirakan 50% dari dokter-dokter di Amerika Serikat telah menyalahgunakan obat-obat keras untuk kepentingan pribadi. Dan sekitar 22% tercatat sudah menggunakan kokain. Dibanding catatan beberapa tahun yang lalu, para dokter masih menggunakan wewenangnya untuk mendapat obat-obat keras untuk kepentmgan pnbadi, dengan menuhs resep masih dalam jumlah terbatas. Namun, pada masa kini, disinyalir sudah banyak dokter yang mencari narkotik di jalan-jalan, dan mendapatkannya dari para pengedar narkotik profesional. Walau demikian, para dokter itu tidak menjangkitkan kebiasaan buruk itu ke pasien-pasiennya - seperti yang dikhawatirkan. Dr. Elton Hurst, direktur Rumah Sakit Anclone Manor - yang menangani para dokter yang terganggu itu - belum menemukan dokter "menyakiti" pasien. Dr. J. Patrick Tokarz, ketua komite pengawasan pada Asosiasi Kesehatan AS, menyebut stress sebagai penyebab utama. Ia mengungkapkan, 10% dari dokter di AS, karena stress, sudah sampai ke tingkat terganggu secara emosional. Stress muncul karena, antara lain, kurang tidur, jam kerja panjang, tekanan keluarga, kurang olah raga. Dari penelitian juga terungkap, 30% dari dokter baru mengalami depresi, 90% mahasiswa yang mau lulus memerlukan bantuan psikiater. Sementara itu, dari seluruh calon dokter 10% pecandu alkohol, dan 20% pecandu narkotik. Tapi Tokarz, menilai, stress dan kecanduan narkotik di kalangan dokter tidak istimewa. Sebab, di lingkungan profesi lain bisa ditemukan hal sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus