Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Lansia Diimbau Tak Minum Kopi saat Perut Kosong di Perjalanan Jauh seperti Haji

Lansia yang sedang perjalanan jauh seperti ibadah haji diminta tidak minum kopi atau minuman dingin dalam keadaan perut kosong.

21 Mei 2024 | 13.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi Luciana B. Sutanto mengatakan lansia yang sedang melakukan perjalanan jauh seperti ibadah haji untuk tidak minum kopi atau minuman dingin dalam keadaan perut kosong untuk menghindari penyakit maag.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Minum kopi sama minum es jangan perut kosong, mentang-mentang di sana panas. Nanti bisa maag di sana. Makan cabai juga kekuatan masing-masing, kalau sakit di sana malah repot,” kata lulusan Universitas Indonesia itu, Selasa, 21 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia juga mengingatkan untuk menghindari konsumsi minuman dengan pemanis tinggi atau air minum yang mengandung garam. Kedua minuman tersebut bisa menyebabkan rasa haus berlebihan yang bisa menyebabkan dehidrasi. Ia menyarankan untuk selalu membawa botol minum saat bepergian agar tidak kesulitan mencari air minum dan selalu terhidrasi.

“Kalau bisa bawa saja tumbler ke mana-mana karena ada tempat yang susah cari air, jadi enggak bisa minum. Kadang mau beli air mineral atau botol enggak selalu ada yang jual,” ujar Luciana.

Bawa alat cek kesehatan
Untuk tetap menjaga kesehatan lansia, dia juga mengingatkan untuk tidak lupa membawa obat-obatan yang rutin diminum dan selalu memantau kesehatan dengan membawa alat cek kesehatan seperti pengukur tensi atau gula darah. Pengecekan kesehatan perlu dilakukan selama perjalanan meskipun lansia merasa dirinya baik-baik saja. 

Selain itu penting juga untuk melakukan imunisasi sebelum perjalanan jauh agar terhindar dari penyakit menular yang mungkin ada di tempat tujuan. Agar tetap nyaman beraktivitas saat ibadah haji, usahakan juga untuk cukup tidur. Jika perlu konsultasikan dengan dokter bila mengalami kesulitan tidur agar membawa obat yang diperlukan.

“Tidur harus cukup, jangan memaksakan diri kalau rasanya sudah capek, enggak usah merasa sungkan tetap maksain. Kalau ada alat yang bisa dibawa kayak alat tensi, alat ukur nadi, cek gula darah, itu bisa dibawa,” sarannya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus