Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Denpasar - Lawar, kuliner khas Bali yang terdiri dari campuran sayur-sayuran dan daging cincang, ini biasanya digunakan sebagai sayur pelengkap lauk pauk dalam satu piring makanan. Tak heran, jika Lawar ini biasanya kita temukan di warung kuliner Bali yang menyuguhkan nasi campur.
Baca juga: Viral Foto Tebing Pura Uluwatu Bali Retak, Benar tapi Salah
Kini, lawar juga disajikan sebagai lauk utama untuk disantap dengan nasi. Lawar kuwir yang dibuat dari daging bebek, misalnya kini menjadi favorit wisata kuliner di Denpasar Bali. Salah satunya Lawar Kuwir Pan Sinar di Gang Cemapaka Nomor 1, Jalan Kroya, Denpasar.
Warung yang menjual lawar bebek itu cukup terkenal, meski lokasinya berada di dalam gang yang kecil. Lawar Kuwir Pan Sinar menyuguhkan tiga jenis olahan dalam satu piring. Ada dua olahan sayur, yaitu lawar dengan campuran daging bebek dan semacam urap.
Sajian lengkap Lawar Kuwir Pan Sinar (TEMPO/Bram Setiawan).jpg
Selain itu juga dilengkapi abon bebek yang rasanya gurih dengan sensasi renyah. Ada juga sambal matah yang dilengkapi kacang goreng.
Dalam satu porsi hidangan Lawar Kuwir Pan Sinar juga menyuguhkan satu mangkuk jukut ares atau sayur batang pisang. Rasa gurih base genep, bumbu rempah khas Bali memanjakan lidah.
Campuran rempah Bali yang terdiri dari kunyit, jahe, kemiri, ketumbar, merica, bawang merah, bawang putih, cabai, dan serai berbaur menjadi satu dalam mulut saat menikmati kuliner khas Bali ini. Rasanya gurih sedikit pedas. Hidangan Lawar Kuwir itu pun langsung tandas, tak lebih dari sepuluh menit.
Baca juga: Menikmati Pizza Sambal Matah di Bali
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini