Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lagu Sluku Sluku Bathok adalah lagu tradisional Jawa yang sering dianggap sebagai lagu dolanan atau lagu anak-anak. Lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang terkenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai lagu dolanan, sejarah dan lirik lagu Sluku-Sluku Bathok menyimpan makna yang lebih dalam, terutama dalam konteks dakwah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lagu ini ternyata bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di Jawa. Berikut ini adalah lirik dan makna lagu Sluku-Sluku Bathok.
Lirik Lagu Sluku-Sluku Bathok
Berikut adalah lirik dari lagu Sluku Sluku Bathok
Sluku Sluku Bathok
Batok E Ela Elo
Si Romo Menyang Solo
Oleh Oleh E Payung Mutho
Sluku Sluku Bathok
Batok E Ela Elo
Si Romo Menyang Solo
Oleh Oleh E Payung Mutho
Maaaaak Jentit
Lolo Lobah
Wong Mati Ora Obah
Yen Obah Medeni Bocah
Yen Urip Sregep Ngibadah
Allahumma sholli wassalim 'al
Sayyidina Muhammad
Ada dama fi'ilmillähi
Allahumma sholli wassalim 'al
Sayyidina Muhammad
Ada dama fi'ilmillähi
Shlatan Da-i matan
Bida wami mulkillähi
Shlatan Da-i matan
Bda wami mulkillähi
Shlatan Da-i matan
Bida wami mulkillähi
Allahumma Cukupono Luberono
Keluarga Sehat Kabeh
Beras Akeh Duit Akeh
Allahumma Cukupono Luberono
Keluarga Sehat Kabeh
Beras Akeh Duit Akeh
Kanggo Ngaji Lungo Kaji
Barokah e Kanjeng Nabi
Umur Seng Cukup Ndang Rabi
Oleh Anake Pak Kaji
Allahumma sholli wassalim 'al
Sayyidina Muhammad
Ada dama fi'ilmillähi
Allahumma sholli wassalim 'al
Sayyidina Muhammad
Ada dama fi'ilmillähi
Shlatan Da-i matan
Bida wami mulkillähi
Shlatan Da-i matan
Bda wami mulkillähi
Makna Lagu Sluku-Sluku Bathok
Lagu Sluku Sluku Bathok yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga mengandung pesan moral dan spiritual yang mendalam.
Secara keseluruhan, lagu ini mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan dalam hidup. "Sluku-sluku bathok" mengajarkan bahwa hidup tidak hanya tentang bekerja keras tanpa henti, tetapi juga perlu ada waktu untuk beristirahat, baik fisik maupun jiwa.
Kepala (bathok) perlu diberi waktu untuk beristirahat agar kita dapat berpikir jernih dan mengelola kehidupan dengan bijaksana. Hal ini juga tercermin dalam bagian lirik yang mengajarkan untuk berdzikir kepada Allah, karena dengan mengingat-Nya, hati menjadi lebih tenang dan pikiran lebih damai.
Selain itu, lagu ini menekankan pentingnya menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran. Lirik "Si Romo Menyang Solo" mengajak kita untuk melakukan salat dengan penuh kekhusyukan, karena salat adalah tiang agama yang menjaga hubungan kita dengan Allah.
Dalam konteks ini, Sluku Sluku Bathok juga mengajarkan bahwa melalui ibadah yang benar, kita akan mendapatkan perlindungan dari Allah, yang diibaratkan seperti payung yang melindungi kita dari segala kesulitan dan bahaya hidup.
Lagu ini memberikan pesan bahwa hidup ini sementara, dan tidak ada yang tahu kapan kematian akan datang. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersiap dengan beramal shaleh.
Pesan terakhir yang terkandung dalam lagu ini adalah pentingnya memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk berbuat baik dan beramal saleh. "Yen urip goleka dhuwit" mengingatkan bahwa waktu untuk beramal hanya ada selama kita hidup.
Begitu kita meninggal, segala amal kita akan terhenti, dan hanya amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak-anak yang shaleh yang akan terus mengalir. Lagu ini mengajarkan bahwa dunia adalah tempat untuk berusaha dan beramal, sedangkan akhirat adalah tempat untuk memanen hasil dari apa yang telah kita tanam selama hidup.
Dengan demikian, Sluku Sluku Bathok bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah filosofi hidup yang mendorong kita untuk senantiasa menjaga kebersihan hati, beribadah, dan berbuat baik selama hidup di dunia.
AULIA ULVA berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: Lirik Lagu Mesin Waktu Budi Doremi dan Maknanya