Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Makan Banyak tapi Tidak Gemuk, Ini Siasatnya

Bukan hanya disebabkan oleh banyak makan, tubuh gemuk bisa karena beberapa faktor lain.

7 Januari 2019 | 16.20 WIB

Ilustrasi wanita gemuk berolahraga. AP/Rodrique Ngowi
Perbesar
Ilustrasi wanita gemuk berolahraga. AP/Rodrique Ngowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Makan banyak tak selalu membuat tubuh menjadi gemuk, asal diiringi aktivitas yang tinggi. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit YPK Mandiri Jakarta, Silvia Anita, S.Gz.

Baca juga: Kisah Wanita dengan Berat Badan 350 Kilogram di Kalimantan

Berbeda dengan orang yang aktivitas hariannya duduk menghadap komputer tapi sering makan. Kelebihan nutrisi disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak yang berpotensi memicu sumbatan di pembuluh darah.

Ilustrasi makanan berlemak dan susu. Shutterstock

Anda bisa menyiasati rendahnya aktivitas fisik dengan olahraga satu jam setelah makan. Olahraga yang dimaksud, jalan kaki selama 30 menit atau naik turun tangga. Obesitas, kata Silvia, bisa juga disebabkan faktor genetik. Jadi, saat anak masih kecil, jangan biarkan ia kegemukan.

“Yang penting si kecil mencapai berat badan ideal seusai standar posyandu. Kalau sejak kecil kegemukan, sel-sel lemaknya otomatis berukuran besar. Akibatnya, ia ingin makan dalam porsi banyak. Ke depan, akan sulit bagi anak mencapai berat badan ideal,” Silvia memaparkan.

Kegemukan juga bisa terjadi karena efek samping obat-obatan seperti kortikosteroid, obat agar cepat hamil, dan antidepresi. “Jenis obat ini bikin nafsu makan bertambah. Ada pula beberapa penyakit yang memicu kegemukan, di antaranya hipertiroid.”

Beberapa orang memerangi lemak yang membuat terlihat gemuk dengan sedot lemak. Tapi, sebelum sedot lemak, Anda harus cek persentase lemak di tubuh. Syaratnya, lemak harus 30 persen di atas normal. “Jangan karena paranoid terhadap serangan jantung atau ingin tampil sempurna, Anda menempuh tindakan yang tidak perlu. Ingat, lemak berfungsi menopang kinerja organ vital seperti jantung dan pembuluh darah,” ujar dia. 

Baca juga: Waspada, Polusi Udara Bisa Membuat Gemuk?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TABLOID BINTANG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus