Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Makanan yang Tak Boleh Diberikan pada Hewan Peliharaan

Tulang dan ikan bukan makanan yang dianjurkan buat hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Apa makanan yang dianjurkan?

28 Agustus 2022 | 09.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anjing dan kucing. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di film-film kartun, karakter anjing dan kucing biasanya terlihat lahap ketika diberi makan tulang atau ikan. Padahal, tulang bukanlah makanan ideal untuk hewan peliharaan. Pahami apa saja makanan yang pantang diberikan kepada kucing dan anjing serta bahaya yang mengintai bila makanan tersebut tetap diberikan kepada hewan peliharaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tulang ayam, khususnya untuk anjing, saat digigit hancur dan serpihannya tajam bisa merobek tenggorokan," kata dokter hewan Novi Wulandari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski serpihan tulang bisa lewat dan masuk ke lambung, ada kemungkinan serpihan-serpihan tajam itu melukai lambung dan pada akhirnya menimbulkan luka atau radang. Sebagai gantinya, Anda bisa memberikan mainan khusus anjing atau kucing yang memang ditujukan untuk digigit dan digerogoti.

Makanan lain yang harus dihindari untuk kucing dan anjing adalah cokelat. Novi mengatakan ada zat dalam cokelat yang meninggalkan residu pada kucing atau anjing. Ketika zat tersebut perlahan menumpuk, efeknya berbahaya untuk hewan peliharaan, bisa membuat jatuh sakit bahkan berujung kematian.

Sama halnya dengan cokelat, bawang, tomat hijau, dan juga alkohol juga bukan makanan yang boleh disantap anjing dan kucing. Berikan makanan yang memang cocok untuk hewan peliharaan dan sesuaikan porsinya dengan beratnya yang panduannya ada di setiap kemasan makanan. 

Meski ada hewan yang tetap lahap diberikan makanan manusia seperti nasi, makanan tersebut bukan santapan ideal karena komponen nutrisi yang dibutuhkan manusia dan hewan berbeda. Pada manusia, karbohidrat menjadi salah satu sumber energi utama, sementara kucing dan anjing butuh protein tinggi. 

Novi menyebutkan bila manusia adalah omnivora dan kucing karnivora, maka anjing ada di tengah-tengah, yakni semiomnivora. Tergantung dari aktivitasnya, anjing juga butuh asupan nutrisi yang komponennya bervariasi. Anjing yang dipekerjakan sebagai anjing gembala sampai anjing SAR punya kebutuhan berbeda. 

Anjing yang butuh energi besar karena pekerjaannya memakan waktu lama butuh lemak yang tinggi sementara anjing yang diperbantukan untuk bekerja dengan intensitas sedang butuh protein, karbohidrat, dan lemak yang komposisinya lebih seimbang.

Produsen makanan kucing dan anjing menyediakan berbagai jenis yang formulanya disesuaikan untuk ras anjing atau kucing tertentu. Anda bisa memilih makanan yang cocok sesuai dengan ras kucing atau anjing kesayangan. Banyak juga produsen yang menyediakan makanan yang formulanya cocok untuk berbagai jenis kucing atau anjing, tidak merujuk pada spesifik ras tertentu.

Bagi pemilik anjing, Anda harus memberikan makanan secara rutin sesuai jadwal yang sudah ditentukan kepada hewan kesayangan. Pada anak anjing, umumnya makanan diberikan lebih banyak, yakni tiga kali sehari. Untuk anjing dewasa, makanan yang diberikan lebih sedikit dari anak anjing dan bisa dibagi menjadi dua porsi, diberikan dua kali sehari pada waktu yang sama setiap hari.

Sementara pada kucing, pemilik bisa memberikan makanan sedikit demi sedikit karena bisa makan dalam jumlah kecil, namun sering. Cara ini juga bisa dipraktikkan karena ada kucing-kucing pemilih yang ogah makan bila makanan kering yang disuguhkan sudah terlalu lama terkena udara luar atau tak lagi beraroma menyengat seperti baru dituang dari wadahnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus