Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Agen Bali Travel Shop menyediakan jasa penyewaan sepeda motor, mobil, helikopter, dan jet pribadi.
Klien Rental Moge pernah menggunakan sepeda motor sewaan ke pernikahan mantan kekasih.
Sejumlah akun Instagram centang biru pun pernah menyewa iPhone hingga tas bermerek.
DERETAN nama artis dan figur publik lain masuk daftar klien layanan penyewaan kendaraan mahal di Bali Travel Shop. Beberapa foto mereka juga terpampang di akun media sosial agen tur di Bali yang awalnya hanya menyewakan mobil mewah atau luxury car tersebut. "Kami membantu klien merasakan sensasi mengendarai kendaraan mewah," kata Yoko Suryanto, 37 tahun, pemilik Bali Travel Shop, kepada Tempo, Kamis, 30 Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain pesohor, menurut Yoko, kliennya berasal dari kelompok ekonomi menengah-atas yang tengah berlibur di Pulau Dewata. Dia membanderol harga sewa mobil mewah paling murah Rp 3 juta per jam atau Rp 10 juta per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tingginya minat para penyewa kendaraan mewah itu mendorong Bali Travel Shop mengembangkan bisnis rental lain. Dua tahun terakhir, mereka mulai menyewakan sepeda motor gede atau moge, kapal pesiar, juga jet pribadi.
Adapun mobil mewah yang bisa disewa, Yoko menjelaskan, adalah Porsche Boxster, Lamborghini Gallardo, Volkswagen Scirocco, Mercedes-Benz SLK400, BMW Z4, Ford Mustang Cabrio, Rolls-Royce, Ferrari California, Jaguar S Type, dan Mazda MX-5. Dia juga menyediakan jasa penyewaan mobil besar seperti Jeep Wrangler Sahara, Jeep CJ7, Hummer H3, dan Land Cruiser. Beberapa seri mobil vintage juga masuk daftar, yaitu Chevrolet Impala Cabriolet, Triumph Cabriolet, dan Volkswagen Safari. "Yang paling laku jenis mobil sport seperti Ford Mustang dan BMW. Model seperti Mini Cooper juga laku,” ujar pria asal Bogor, Jawa Barat, ini.
Jeep Wrangler Rubicon yang disewakan melalui situs Bali Travel Shop/balitravelshop.com
Yoko mengungkapkan, artis yang sudah pernah memakai jasa sewa Bali Travel Shop antara lain Venna Melinda, Dinar Candy, Iis Dahlia, Uya Kuya, dan Ayu Ting Ting. Dia juga memiliki klien pesohor dan turis mancanegara. Salah satunya mantan artis film dewasa asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi, yang berlibur di Bali pada April lalu. Sejumlah pesohor Instagram alias selebgram juga masuk daftar penyewa kendaraan mewah di Bali Travel Shop.
Tapi Yoko enggan berkomentar tentang munculnya fenomena flexing atau perilaku memamerkan barang atau kendaraan sewa sebagai milik pribadi. Menurut dia, konsumennya tak pernah mengakui properti Bali Travel Shop sebagai milik pribadi. Para penyewa pun terbiasa menandai akun media sosial Bali Travel Shop saat mengunggah foto atau video bersama kendaraan mewah. "Saya tidak tahu. Selama ini belum pernah dengar ada yang seperti itu (flexing),” tuturnya.
Adapun layanan penyewaan helikopter disediakan berdasarkan durasi penerbangan. Yoko menjelaskan, harga sewa helikopter mencapai Rp 5,9 juta untuk satu kali penerbangan selama 12 menit. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan untuk waktu mengudara selama satu jam Rp 30-40 juta. "Setiap penerbangan bisa mengangkut maksimal empat penumpang," katanya.
Sedangkan jet pribadi yang disediakan Yoko adalah Hawker 400, Phenom 300, Legacy 600, dan Aircraft Hawker 800. Layanan ini hanya tersedia untuk perjalanan menuju Jakarta dan luar negeri. Biaya termurah penyewaan jet pribadi sekitar Rp 300 juta.
Yacht Burjuman yang dipromosikan di situs balitravelshop.com/balitravelshop.com
Adapun tarif sewa kapal pesiar atau yacht tergantung tujuan perjalanan, yang biasanya memakan waktu empat-delapan jam. Misalnya, untuk pelayaran ke Nusa Penida atau Gili di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Yoko biasanya meminta biaya sewa sebesar Rp 20-30 juta per perjalanan. Daya tampung kapal pesiar Bali Travel Shop mencapai 15 orang.
Menurut Yoko, tingginya minat penyewa juga menarik banyak orang menitipkan kendaraan di Bali Travel Shop untuk turut disewakan. Sebagian besar kendaraan mewah Bali Travel Shop, Yoko menambahkan, adalah titipan dari 25 pemilik. Berdasarkan kesepakatan, dia hanya akan mendapat 20-30 persen dari biaya sewa tiap kendaraan yang disewa kliennya. Sisa bayaran menjadi pendapatan murni para pemilik kendaraan mahal tersebut.
Banyak orang pula yang menitipkan kendaraan untuk disewakan di Riple, salah satu toko penyewaan moge yang mencatatkan pertumbuhan jumlah klien di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi dan Bandung. Layanan yang sebelumnya bernama Ride Jakarta ini memulai bisnis dengan hanya dua unit sepeda motor, yaitu Kawasaki W175 dan Benelli, di Jakarta pada Maret 2019. Saat ini jumlah koleksi sepeda motornya sudah mencapai 120 unit dengan penambahan dua toko baru di Bekasi dan Bandung.
"Makin banyak orang tahu. Bukan cuma jumlah penyewa, orang yang titip sewa juga bertambah. Makanya sekarang jumlah dan jenis motornya lebih banyak," ujar pemilik Riple, Marshelius Pasha Lelyemin.
Bahkan, menurut dia, Riple tengah mempersiapkan diri untuk mengembangkan sayap bisnis ke sejumlah wilayah atau destinasi wisata. Dia merasa banyak penyuka moge dan masyarakat umum yang ingin mendapatkan pengalaman memacu kuda besi mewah berlatar panorama alam. Sebagian besar juga berhubungan dengan kebutuhan mengunggah konten seperti foto atau video ke Instagram atau akun media sosial pribadi.
Riple menawarkan harga sewa bervariasi, sesuai dengan jenis dan merek sepeda motor. Harga sewa dibanderol mulai Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta per 24 jam. Koleksinya terbagi menjadi lima jenis, yaitu sport, naked, cruiser, touring, dan matic. Di antaranya Harley-Davidson Sportster 48, Harley-Davidson Dyna, Ducati Scrambler Sixty2, Ducati Monster 795, Benelli TNT 249S, Yamaha MT 09, Kawasaki Ninja ZX 636, dan BMW C400 GT.
Menurut Marshel—sapaan akrab Marshelius—selama empat tahun berjalan, Riple pernah kehilangan delapan sepeda motor mewah. Kliennya menyewa kendaraan itu dan kemudian menjualnya kepada pihak lain. Hal ini membuat Marshel terus memperbaiki sistem keamanan dan menguatkan aspek hukum untuk berhadapan dengan segala kasus.
Marshel mengungkapkan, sebagian besar kliennya adalah penyuka sepeda motor berukuran besar. Beberapa dari mereka menyewa kendaraan guna merasakan sensasi dan pengalaman menaiki sepeda motor itu sebelum membeli untuk pribadi di dealer atau showroom. Beberapa lainnya sekadar mencoba karena penasaran.
Pegawai PT Byebeli Mahakarya Indonesia saat membuat konten media sosial di Jakarta, 1 Juli 2022/TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Meski demikian, pria 37 tahun ini tak menafikan adanya beberapa klien yang menggunakan koleksi Riple untuk pamer. Dia pernah mendapat konsumen yang menggunakan salah satu sepeda motor sport sewaan untuk datang ke acara pernikahan mantan kekasih. Sejumlah konsumen juga biasa menyewa kendaraan untuk bertemu dengan kekasih dan keluarga.
"Kami tak pernah mempermasalahkan. Karena berarti itu kebutuhan si penyewa. Kami hanya menyediakan barang, penyewa bisa menggunakan untuk apa saja asalkan tak melanggar ketentuan hukum," ucap Marshel.
Mohamad Jeffry Giranza, 30 tahun, pendiri platform ByeBeli, pun memiliki beberapa klien yang kerap mengunggah konten barang sewaan di akun media sosial pribadi. ByeBeli adalah layanan penyewaan barang bermerek seperti telepon seluler, laptop, kamera DSLR, kamera GoPro, dan tas wanita. Bisnis yang berawal dari penyewaan kamera di Bali pada 2017 ini telah berkembang hingga memiliki outlet di 10 kota besar di Indonesia.
"Ada saja klien yang seperti itu. Pernah ada sosialita yang membuat postingan di Instagram sambil memperlihatkan tiga iPhone sewaannya. Tapi memang tak ada kalimat atau pernyataan itu miliknya. Hanya ditampilkan," kata Jeffry.
Dia menjelaskan, konsumen ByeBeli memang berasal dari berbagai kalangan ekonomi. Platform ini sebenarnya bertujuan memberi masyarakat pengalaman menggunakan barang yang tergolong mewah. Layanan ini menjadi solusi ketika seseorang ingin mendapatkan kemampuan dan kualitas tinggi sebuah barang mewah tanpa membeli. Toh, barang-barang mewah itu tidak digunakan sering-sering dan dalam jangka panjang.
ByeBeli menawarkan layanan sewa gawai buatan perusahaan teknologi Amerika Serikat, Apple Inc, seperti iPhone seri 8 seharga Rp 100 ribu per hari hingga seri 13 Pro (Rp 410 ribu) dan Macbook Air (Rp 160 ribu). Mereka juga menawarkan tarif Rp 300 ribu untuk sewa komputer jinjing dengan spesifikasi tinggi, seperti Acer Nitro 5, Asus TUF Gaming, dan MSI GF63 Thin. Biaya sewa tas wanita merek Prada, Gucci, Balenciaga, Dior, Dianne, dan Max Mara dipatok hingga Rp 360 ribu per hari. "Semua bisa disewa untuk 30 hari hanya dengan membayar setara dengan sewa 10 hari," ucap Jeffry.
Jeffry juga cukup sering mendapat klien figur publik dan pemengaruh alias influencer yang memiliki akun Instagram verified atau bercentang biru. Mereka biasa menyewa iPhone seri terbaru, tas bermerek, dan kamera. Beberapa di antaranya beralasan membutuhkan gawai high-end untuk kegiatan atau dokumentasi pribadi. Lainnya menyewa untuk membuat konten di media sosial. Dia pun tak menyoal perilaku flexing. "Biasanya mereka sedang terburu-buru butuh kamera yang lebih bagus atau miliknya sedang rusak. Jadi sering sewa di ByeBeli," ujarnya.
Menurut Jeffry, bisnis penyewaan barang mewah memang sedang berkembang selaras dengan perkembangan teknologi dan penggunaan media sosial. Selain konsumen, kata dia, jumlah penitip barang mewah ke ByeBeli terus meningkat. Saat ia melakukan rebranding ByeBeli, awal 2020, hanya 10 persen barang di toko yang berstatus titipan atau milik mitra. Saat ini mulai banyak orang yang datang menawarkan barang mereka untuk disewakan kepada klien ByeBeli. "Sekarang 40 persen barang yang disewakan ByeBeli adalah titipan," tuturnya.
Feni Arista Daniati, penyedia layanan sewa tas wanita mewah/Dok. Pribadi
Ceruk bisnis ini pun mulai menarik minat pemilik barang mewah. Salah satunya Feni Arista Daniati, ibu rumah tangga yang pernah menjadi mitra sebuah perusahaan penyewaan barang dan perlengkapan bayi pada 2016. Setelah satu tahun kerja sama, dia mulai mengelola sendiri penyewaan barang mewah miliknya melalui akun Instagram dan WhatsApp.
Saat ini dia mengelola penyewaan 30 tas wanita dan koper mahal. Di antaranya tas Louis Vuitton, Saint Laurent, Givenchy, Gucci, Fendi, dan Balenciaga. Dia mengungkapkan, tiap tas tersebut bisa disewa dua kali per bulan. Biaya sewa tiap item berbeda-beda dengan tarif termurah Rp 200 ribu per hari. "Sebelumnya saya sewakan juga tas merek Amerika, tapi sekarang sudah berhenti. Barangnya sudah saya jual dan berikan ke orang lain," kata Feni.
Menurut dia, sebagian besar penyewa tas mahalnya berasal dari kelompok pekerja dan sosialita. Mereka biasanya membutuhkan tas tersebut untuk menghadiri acara seperti pernikahan dan arisan. Dia menyebutkan beberapa kliennya adalah selebgram dengan akun centang biru.
Namun Feni mengaku tak terganggu oleh perilaku flexing dengan barang sewaan. Dia sendiri selalu merahasiakan identitas semua konsumennya. Bahkan dia sengaja tak pernah menampilkan testimoni pengguna barang mewahnya. "Ini kan bisnis kepercayaan. Jadi semua juga saya jaga rahasia," ujarnya.
Saat ini, kata dia, bisnis penyewaan barang mewah memang tengah menjadi primadona. Hal ini tak lepas dari perkembangan teknologi digital dan media sosial. Kondisi ini melahirkan kebutuhan masyarakat untuk membangun gambaran dan profil diri, termasuk melalui barang-barang yang digunakan. Ke depan, menurut dia, konsumen barang mewah, terutama tas branded, akan mengerucut pada orang-orang yang memang menyukai dan menikmatinya. "Nantinya hanya dicari orang yang tahu itu barang asli atau tidak," ucap Feni.
FRANSISCO ROSARIANS, MADE ARGAWA (BALI)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo