Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua yang masih bingung soal posisi penis saat memakaikan celana dalam pada anak lelaki. Tak sedikit yang mengatakan posisi penis ke atas bisa membantu proses ereksi lebih cepat. Sebaliknya, ada pula yang percaya jika arah ke bawah bisa membuat penis bengkok. Benarkah demikian?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut spesialis urologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI), Gerhard Reinalidy Situmorang, kedua pernyataan tersebut tidak benar sebab proses ereksi dan penis bengkok tidak terjadi dengan instan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bukan sekedar pengaruh penis diarahkan ke mana lalu jadi sesuatu. Itu hoaks,” katanya dalam acara Bicara Kesehatan di RS UI Depok pada Kamis, 5 Desember 2019.
Lantas, mana posisi penis terbaik saat sedang memakaikan celana dalam? Menurut Gerhard, ini bisa disesuaikan dengan kenyamanan anak.
“Posisi mana saja tidak ada yang salah. Ke atas, bawah, kiri, kanan boleh. Yang penting anaknya nyaman,” ungkapnya.
Meski demikian, jika harus menyarankan salah satu, Gerhard lebih meminta agar orang tua memilih posisi ke bawah saja. Alasannya, posisi tersebut sudah pasti paling enak karena termasuk gaya normal dari penis.
“Naturalnya penis kan ke bawah. Diikuti saja arahnya ke bawah juga,” tegasnya.
Sebaliknya, ia tidak begitu menyarankan jika diarahkan ke atas karena tak alami. Lagipula, posisi ini akan terbentuk dengan sendirinya saat pria berereksi.
“Saat pagi hari atau sedang ada perangsangnya, otomatis naik sendiri. Sedangkan normalnya ke bawah. Jadi lebih baik bawah daripada atas,” jelasnya.
Namun, yang tak kalah penting dari arah atau posisi penis, Gerhard mengatakan bahwa pemilihan celana dalam justru wajib diperhatikan. Ia menyarankan agar anak-anak tidak menggunakan celana dalam yang terlalu ketat. “Ukurannya dibuat lebih longgar agar kulit kelaminnya bisa bernapas dengan baik, supaya mencegah iritasi juga,” tuturnya.