Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berat badan merupakan ukuran yang tak pernah tetap. Adapun berat badan dengan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi akan berkembang mengikuti pertambahan usia. Pengendalian berat badan perlu untuk mengukur asupan gizi yang tepat yang mempengaruhi perubahan, makin turun atau bertambah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya cara menghitung berat badan ideal merujuk indeks massa tubuh (BMI). Mengutip situs web Centers for Disease Control and Prevention (CDC), BMI adalah metode penghitungan yang membandingkan berat badan seseorang dengan tinggi tubuh. BMI berkorelasi dengan ukuran lemak tubuh untuk penilaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hitungan BMI, untuk berat badan kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Penghitungan ini berlaku untuk orang dewasa maupun anak-anak. Jika seseorang berat badannya 68 kilogram dan tinggi 1,65 meter, maka penghitungannya 68 dibagi 1,65 kuadrat. Maka hasilnya sebesar 24,98.
Seseorang yang berusia 20 tahun ke atas, BMI merujuk kategori status berat badan standar. Kategori tersebut antara lain, BMI di bawah 18,5 berarti berat badan kurang. BMI antara 18,5 – 24,9 berarti berat badan ideal. BMI antara 25,0 – 29,9 berarti kelebihan berat badan. BMI lebih dari 30,0 berarti obsesitas
Kategori status berat badan standar itu berlaku untuk laki-laki maupun perempuan dengan semua tipe tubuh. Tapi, untuk anak-anak dan remaja dilakukan dengan cara yang berbeda. Interpretasi BMI untuk anak-anak dan remaja harus disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin. itu karena jumlah lemak tubuh berubah seiring bertambahnya usia.
Mengutip Medical News Today, BMI merupakan pengukuran yang sederhana. Meskipun mempertimbangkan tinggi badan, BMI tidak memperhitungkan faktor lain seperti pengukuran pinggang dan pinggul, pembagian lemak, dan perbandingan massa otot. Padahal, berbagai faktor itu mempengaruhi kesehatan.
Misalnya, atlet dengan tubuh yang bugar dan sedikit lemak mungkin memiliki BMI yang tinggi karena banyak massa otot. Itu sebabnya, BMI bukan satu-satunya penilaian mutlak berat badan ideal seseorang.
SITI NUR RAHMAWATI