Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mengenal Menopause Dini dan 6 Gejalanya

Sementara itu, menopause dini atau insufisiensi ovarium prematur dapat terjadi sebelum usia 40 tahun.

18 Oktober 2023 | 19.59 WIB

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi menopause. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menopause dini merupakan kondisi dimana seseorang mengalami menopause sebelum waktunya.

Dikutip dari Healthline, menopause terjadi ketika ovarium berhenti memproduksi sel telur, sehingga mengakibatkan rendahnya kadar estrogen. Estrogen merupakan hormon yang mengontrol siklus reproduksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seseorang dikatakan menopause saat tidak menstruasi selama lebih dari 12 bulan. Kebanyakan wanita mulai mengalami menopause antara usia 45 dan 55 tahun. Sementara itu, menopause dini atau insufisiensi ovarium prematur dapat terjadi sebelum usia 40 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Womens Health, berikut beberapa penyebab menopause dini:

1. Sejarah keluarga

Wanita dengan riwayat keluarga yang mengalami menopause dinilebih mungkin mengalami kondisi yang sama.

2. Merokok

Wanita yang merokok dapat mengalami menopause dua tahun lebih awal daripada wanita yang bukan perokok. Mereka mungkin juga mengalami gejala menopause yang lebih parah.

3. Kemoterapi atau perawatan radiasi panggul untuk kanker

Perawatan ini dapat merusak ovarium dan menyebabkan menstruasi berhenti selamanya atau hanya untuk sementara. Mereka juga akan kesulitan hamil atau tidak bisa hamil lagi. Namun, tidak semua wanita yang menjalani kemoterapi atau radiasi akan mengalami menopause. Semakin muda seorang wanita saat menjalani kemoterapi atau radiasi, semakin kecil kemungkinannya mengalami menopause.

4. Pembedahan untuk mengangkat ovarium

Operasi pengangkatan kedua ovarium, yang disebut ooforektomi bilateral, dapat menyebabkan gejala menopause. Menstruasi akan berhenti setelah operasi ini, dan kadar hormon akan turun dengan cepat.

5. Operasi untuk mengangkat rahim 

Beberapa wanita yang menjalani histerektomi, yaitu pengangkatan rahim, dapat mempertahankan indung telurnya. Jika hal ini terjadi, mereka tidak akan menstruasi lagi dan tidak bisa hamil. Mereka juga akan mengalami menopause selama satu atau dua tahun lebih awal dari perkiraan.

6. Kondisi kesehatan tertentu

- Penyakit autoimun, seperti penyakit tiroid dan rheumatoid arthritis. Meskipun jarang terjadi, sistem kekebalan tubuh, yang biasanya melawan penyakit, akan secara keliru menyerang ovarium dan mencegahnya memproduksi hormon.

- HIV dan AIDS. Perempuan dengan HIV yang infeksinya tidak terkontrol dengan baik dengan obat-obatan akan mengalami menopause dini. Mereka juga akan mengalami hot flashes yang lebih parah.

- Kromosom hilang. Wanita yang lahir dengan kehilangan kromosom atau masalah pada kromosom dapat mengalami menopause dini. 

- Sindrom kelelahan kronis. Wanita dengan myalgic encephalomyelitis/kronis kelelahan sindrom (ME/CFS) mengalami kelelahan yang ekstrim, dan lebih mungkin mengalami menopause dini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus