Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Elektrokardiogram atau EKG dilakukan menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik jantung yang disebut dengan elektrokardiograf. Dengan alat tersebut, impuls atau aktivitas listrik jantung akan terpantau dan tampak diagram grafik yang ditampilkan dalam layar monitor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tubuh seseorang akan ditempelkan sensor pada kulit yang digunakan untuk mendeteksi sinyal listrik yang dihasilkan oleh jantung setiap kali berdetak. Sinyal-sinyal dalam sensor ini direkam oleh mesin dan diperiksa oleh dokter untuk melihat apakah jantung seseorang tersebut berada dalam keadaan normal atau tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seseorang melakukan pemeriksaan EKG dilakukan spesialis jantung (ahli jantung) atau dokter yang mendiagnosa penyakit jantung. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, atau tempat operasi dokter umum terdekat.
Melansir dari nhs.uk, EKG sering digunakan bersamaan dengan pemeriksaan lain untuk membantu mendiagnosa dan memantau kondisi yang memengaruhi jantung. Biasanya, EKG acap kali digunakan bersamaan dengan pemeriksaan treadmill. Selain itu, EKG juga bisa menyelidiki gejala penyakit jantung, seperti nyeri dada, palpitasi (detak jantung yang tidak teratur), pusing, dan sesak napas.
Pemeriksaan EKG dapat digunakan untuk mendeteksi beberapa penyakit berikut, yaitu:
1. Aritmia jantung
Kondisi jantung yang berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur.
2. Penyakit jantung koroner
Kondisi ketika suplai darah jantung tersumbat atau terganggu oleh penumpukan zat lemak.
3. Serangan jantung
Kondisi ketika suplai darah menuju jantung tiba-tiba tersumbat
4. Kardiomiopati
Kondisi dinding jantung yang menjadi tebal atau besar.
Serangkaian pemeriksaan EKG juga dapat diambil setiap beberapa jangka waktu untuk memantau seseorang yang sudah didiagnosa dengan kondisi jantung atau mengonsumsi obat yang berpotensi mempengaruhi jantung.
Seseorang tidak perlu mempersiapkan serangkaian khusus ketika melakukan pemeriksaan EKG. Namun, seseorang perlu memberi tahu kepada dokter pendamping tentang obat dan suplemen apa saja yang dikonsumsi beberapa hari sebelumnya karena ini bisa mempengaruhi hasil dari EKG.
Mengutip dari mayoclinic, sebelum seseorang melakukan pemeriksaan EKG, hendaklah berganti pakaian rumah sakit yang sudah disediakan terlebih dahulu. Jika seseorang memiliki rambut di bagian tubuh tempat sensor elektroda ditempelkan, pelayan kesehatan dapat mencukurnya terlebih dahulu sehingga dapat menempel dengan baik. Setelah semuanya sudah siap, seseorang tersebut diminta untuk berbaring diam di atas tempat tidur khusus untuk pemeriksaan.
Selama pemeriksaan EKG, sensor (elektroda) yang berjumlah 12 dipasang di dada dan anggota badan. Sensor adalah tambalan lengket dengan kabel yang terhubung ke monitor. Sensor ini merekam sinyal listrik yang menunjukkan detak jantung. Sementara itu, monitor pada komputer akan merekam informasi dan menampilkannya sebagai gelombang grafik ritme jantung.
Pastikan juga seseorang harus dalam keadaan tubuh yang hangat ketika sudah berbaring di atas tempat tidur. Sebab, ketika seseorang bergerak, berbicara, atau menggigil maka dapat mengganggu hasil pemeriksaan. Pemeriksaan EKG ini hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit saja.
Pemeriksaan EKG dinyatakan selesai ketika jantung berada dalam keadaan normal. Setelah pemeriksaan selesai, seseorang dapat beraktivitas kembali seperti biasa.
RACHEL FARAHDIBA R
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu