Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit rabi merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh kutu scabies atau Sarcoptes scabiei. Kutu ini umumnya bersembunyi di kasur, bantal, dan jok kursi efek gigitannya mengakibatkan gatal dan ruam pada kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit rabi juga disebut sebagai kudis. Untuk mengobatinya, pakai krim, losion, atau mengkonsumsi antihistamin untuk meringankan rasa gatal. Mengutip laman Sehatq, kutu scabies dapat hidup di kulit selama berbulan-bulan dengan bereproduksi di permukaan kulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tungau ini dapat menggali ke dalam lapisan kulit untuk menetas. Jika rasa gatal dan munculnya ruam sudah kian parah, maka menimbulkan kudis. Pada orang dewasa, kudis bisa terjadi di siku, ketiak, pergelangan tangan, penis, pinggang, puting susu, sela-sela jari, dan bokong. Sementara kudis pada anak, umumnya terdapat di kulit kepala, leher, tangan, wajah, dan kaki.Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier
Perlu diperhatikan kalau penyakit rabi ini mudah menular. Proses penularannya antara lain melalui:
- Kontak antarkulit
Durasi yang lama saat kontak antarkulit memungkinkan penularan kudis. Misalkan saat pasangan berpegangan tangan. - Hubungan intim
Perhatikan organ intim masing-masing dan pastikan dalam keadaan bersih sebelum berhubungan seksual. Hubungan intim membuka kontak antarkulit yang cukup intens dan durasi lama. - Berbagi barang pribadi
Jangan menggunakan barang pribadi penderita rabi. Barang pribadi yang dimaksud meliputi pakaian, handuk, sprai, bantal, guling, saputangan, kaos kaki, dan lainnya.
Untuk membersihkan barang-barang yang pernah digunakan oleh penderita rabi adalah, memisahkannya dari yang lain, cuci dengan detergen dan air panas. Keringkan denga paparan sinar matahari yang sangat panas atau pengering bersuhu tinggi selama 10 sampai 30 menit.