Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perilaku seseorang umumnya akan dikendalikan oleh lima emosi yaitu kegembiraan, kesedihan, ketakutan, kejijikan, dan kemarahan. Namun ada satu emosi lagi yang sering dialami yaitu schadenfreude, rasa senang saat melihat orang lain kesusahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Schadenfreude adalah istilah bahasa Jerman yang secara harfiah berarti “sakit bahagia”. Emosi ini akan menyebabkan seseorang bisa merasakan kebahagiaan saat seorang ternama karirnya mundur, saat seorang penjahat dijebloskan ke penjara, atau saat tim sepak bola musuh kalah.
Menurut Philippe Rochat, pakar psikologi dari Universitas Emory, Atlanta, Amerika Serikat, schadenfreude adalah emosi luar biasa yang sulit diasimilasi. Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa aneh karena merasa senang ketika mendengar tentang hal-hal buruk yang terjadi pada orang lain, seperti dikutip dari situs Emory University, Jumat, 20 Agustus 2021.
Kata schadenfreude pertama kali muncul dalam karya penulis roman asal Jerman, Christian Heinrich Spiess, yang berjudul Biographies of Suicides yang terbit pada 1739. Dikutip dari Amazon, Spiess mengisahkan pengalamannya berkunjung ke sebuah desa kecil di mana ia mendapat kisah nyata seorang tahanan pria yang bunuh diri di dalam penjara karena patah hati setelah hubungan cintanya kandas.
Spiess kemudian turut mengamati ekspresi wajah orang-orang di desa itu dan menemukan berbagai varian ekspresi mereka, mulai dari yang terkesan ingin tahu hingga marah. Namun juga ada ekspresi lain yang diungkapkan dengan istilah schadenfreude.
Beberapa peneliti beranggapan cara paling baik meneliti emosi ini adalah dalam konteks perbandingan sosial, sehingga mereka cenderung fokus pada interaksi rasa iri dan dengki dengan schadenfreude. Peneliti lain melihat emosi ini dalam sudut pandang keadilan dan kesetaraan, dan apakah si penderita layak mengalami kesusahan.
WINDA OKTAVIA
Baca juga: