Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Permainan tradisional telah diwariskan secara turun-temurun. Selain menghibur, permainan tradisional juga mengajarkan nilai-nilai kerja sama, kreativitas, dan sportivitas. Namun, permainan tradisional sekarang jarang diminati, karena perkembangan teknologi gawai atau perangkat elektronik lainnya, seperti PlayStation
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Antara, pesatnya teknologi serta minimnya ruang terbuka untuk bermain menyebabkan permainan tradisional ditinggalkan dan jarang dimainkan oleh anak-anak. Berikut adalah lima permainan tradisional Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kelereng
Kelereng adalah permainan yang menggunakan bola kecil berbahan kaca. Permainan ini sering dimainkan di tanah lapang oleh anak-anak. Ada berbagai cara bermain kelereng, salah satunya yang umum, menyentil kelereng untuk mengenal milik lawan dengan menggunakan kelereng milik sendiri.
Permainan ini membutuhkan dua orang minimal. Dikutip dari situs web Dinas Kebudayaan Jakarta, kelereng bisa dimainkan di tanah dengan cara membuat lingkaran yang berdiameter sekitar 7 sentimeter. Setiap pemain harus meletakkan 1 kelereng dalam lingkaran tersebut.
2. Egrang
Egrang adalah permainan yang menggunakan galahpanjang sebagai alat untuk berjalan. Pemain harus menjaga keseimbangan saat memijak galah dan berlomba mencapai garis finis. Egrang salah satu permainan yang biasanya ada dalam perlombaan 17 Agustus. Permainan untuk melatih pengendalian keseimbangan,fokus, dan percaya diri.
3. Lompat Tali
Lompat tali menggunakan permainan, yang menggunakan jalinan karet gelang yang dirangkai menjadi panjang. Permainan ini dimainkan secara kelompok, beberapa pemain melompati tali yang dipegang oleh dua orang lainnya. Tinggi tali akan dinaikkan secara bertahap, dari setinggi lutut hingga sejajar dengan kepala.
4. Petak Umpet
Petak umpet adalah permainan mencari pemain yang bersembunyi. Satu orang menjadi penjaga, sementara yang lain bersembunyi. Penjaga harus mencari dan menemukan semua pemain.
5. Cublak-Cublak Suweng
Cublak-cublak suweng permainan tradisional Jawa, yang dimainkan dengan cara, salah satu pemain membungkuk dan menghadap ke bawah dengan mata terpejam. Pemain lainnya meletakkan tangan di atas punggung pemain yang membungkuk dan memindahkan kerikil yang digenggamnya sambil menyanyikan lagu cublak-cublak suweng. Setelah lagu selesai, pemain yang membungkuk menebak seseorang yang menyembunyikan kerikil tersebut.
DINI DIAH | GEZITA INOVA RUSYDA