Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seksolog Boyke Dian Nugraha mengatakan remaja yang masuk masa pubertas akan mengalami peningkatan dorongan seksual sebagai akibat dari perubahan hormon. Sebabnya perlu ada pengawasan yang dibarengi pembekalan terkait seks dari orang yang lebih dewasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pubertas merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju remaja. Di masa ini seseorang akan mengalami perubahan emosional akibat perkembangan hormon dalam tubuh. Jika pada pria, ada hormon testoteron yang pengaruhi perubahan psikologi dan fisilogi, begitupula pada wanita ada hormon esterogen.
Menurut Boyke, pendidikan seks bagi remaja, terutama di masa pubertas, amat penting terlebih soal kondisi tubuhnya. Sebab di masa ini sistem reproduksi mulai aktif.
Selain itu, melalui pendidikan seks yang tepat diharapkan anak-anak remaja tidak terjerumus pada budaya seks bebas. “Tak kenal maka tak kebal. Tak kenal dengan organ reproduksi mereka, tak kenal dengan pendidikan seks, maka mereka tidak kebal terhadap apa yang namanya budaya-budaya seks bebas” katanya seperti dikutip dari video Seks dan Pubertas dari akun YouTube-nya, Jumat, 30 Juli 2021.
Usia pubertas remaja laki-laki, kata Boyke, dimulai pada umur 12 sampai 14 setengah tahun. Sedangkan perempuan dimulai sejak umur 10 sampai 12 tahun. “Laki-laki alami pubertas lebih lambat daripada wanita” katanya.
Adapun definisi remaja yang dijelaskan menurut World Health Organization (WHO) dimulai saat usai 12 sampai 24 tahun, sedangkan menurut Depkes RI 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Pada masa inilah banyak remaja mulai mencari tahu banyak hal termasuk juga terkait seks.
Pembahasan seks yang kerap dianggap tabu berisiko terhadap kesalahpahaman tentang seks. Selain bisa terjerumus pada seks bebas, kurangnya pengetahuan berdampak pada penyebaran penyakit kelamin, kehamilan di luar nikah atau kehamilan yang tidak diinginkan.
Meniadakan pengetahuan seks malah mendorong remaja mencari sumber yang tidak kompeten sampai bisa jadi trial and error, misalnya internet. Maka jadi tugas orang tua, kerabat untuk berikan pengetahuan seksual.
TIKA AYU
Baca juga: