Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Penyebab Kutu Rambut Mudah Menyebar pada Anak-anak

Masalah kutu rambut tampaknya banyak menyerang anak-anak. Padahal, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Lalu kenapa lebih mudah menyebar pada anak?

26 Februari 2024 | 21.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kutu rambut adalah masalah yang dialami jutaan anak usia sekolah dasar di dunia. Bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat pun kutu rambut menjadi gangguan pada 6-12 juta anak setiap tahun, menurut dokter anak Sara Ritchie, yang juga pengajar di Universitas Carolina Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, kutu rambut bukan masalah yang memalukan. "Memiliki kutu rambut tak mencerminkan kebersihan seseorang. Kutu rambut tak membedakan orang berdasar lingkungan sosioekonomi," ujarnya kepada USA Today.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain kutu, telurnya juga menjadi masalah karena menempel di rambut dan biasanya menetas dalam waktu 7-9 hari. Gejala adanya kutu di kepala adalah rasa gatal di kulit kepala dan sekitar leher dan telinga. Rasa gatal ini akibat reaksi alergi gigitan kutu atau sensitif terhadap ludah kutu.

"Rasa gatal baru muncul setelah 4-6 minggu setelah kehadiran kutu," kata dokter anak di RS Anak UCSF Benioff di San Fransisco, Jason Nagata. 

Ia pun meminta sebisa mungkin jangan menggaruk kepala. "Menggaruk kepala akan menyebabkan iritasi kulit dan infeksi bakteri," tuturnya.

Penularan kutu rambut melalui kontak antarkepala yang biasanya terjadi saat aktivitas seperti olahraga atau bermain dengan kontak dekat. Nagata mengatakan berbagi barang pribadi seperti sisir, pakaian, topi, aksesoris rambut, selimut, bantal, dan handuk bisa menyebabkan penyebaran kutu rambut.

Kenapa mudah menyerang anak-anak?
Kelihatannya masalah kutu ini banyak menyerang anak-anak. Padahal, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Nagata menjelaskan kutu rambut lebih banyak dialami anak-anak taman kanak-kanak dan sekolah dasar karena lebih sering terjadi kontak kepala saat bermain, olahraga, atau aktivitas lain.

"Terlebih lagi lingkungan sekolah dengan ciri kedekatan antarmurid lebih memudahkan penyebaran kutu rambut pad anak-anak," jelas Nagata.

Artinya, orang tua dan saudara anak itu kemungkinan juga tertular kutu rambut jika terjadi kontak dekat di rumah. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus