Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dispnea penyebutan kondisi medis untuk sesak napas. Kondisi ini biasanya terjadi akibat aktivitas berlebihan, menghabiskan waktu di ketinggian, atau gangguan berbagai kondisi medis. Ketika mengalami kondisi ini napas terasa pendek, mengi, batuk, sesak di dada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Medical News Today, ahli kesehatan Steven Wahls menjelaskan, penyebab umum dispnea yaitu asma, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, masalah psikogenik yang biasanya dikaitkan dengan kecemasan. Kondisi lainnya, yakni radang paru-paru, tersedak atau menghirup sesuatu yang menghalangi saluran pernapasan, reaksi alergi, anemia, kekurangan darah.
Penyebab sesak napas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Mengutip Medical News Today, PPOK salah satu penyebab sesak napas. PPOK merupakan istilah untuk berbagai penyakit paru-paru yang mempengaruhi pernapasan, seperti bronkitis dan emfisema. Dalam jangka waktu yang lama, PPOK bisa membuat seseorang sulit bernapas. PPOK dialami seseorang yang sering terpapar debu, polusi udara, hingga asap rokok.
2. Asma
Mengutip WebMD, asma menyebabkan sesak napas. Biasanya, asma kambuh karena peradangan saluran pernapasan yang membawa udara keluar dan masuk dari paru-paru. Kondisi itu bisa terjadi karena beberapa hal, seperti alergi debu rumah, bulu binatang, hingga terpapar asap rokok dan suhu yang terlalu dingin.
3. Anemia
Kekurangan sel darah merah membawa oksigen dalam tubuh akan membuat tubuh mengalami anemia. Kondisi tubuh ketika mengalami anemia akan berakibat menjadi dingin, lemas, hingga menyebabkan sesak napas. Merujuk Cleveland Clinic, anemia bisa dialami seseorang karena hemoglobin rendah sehingga tubuh tidak memproduksi sel darah merah yang cukup.
4. Gagal jantung
Kondisi ini ketika jantung tak mampu memompa darah, sehingga terjadi penumpukan cairan di paru-paru dan risiko kerusakan organ tubuh. Biasanya kondisi ini menimbulkan gejala, yaitu detak yang tak teratur, masalah katup jantung, kumpulan cairan di paru-paru, kerusakan ginjal, hati, dan malanutrisi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.