Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin telah berusaha keras menutupi tanda-tanda penuaan di wajah dengan riasan yang maksimal. Bagaimana dengan leher? Bagian tubuh ini seolah tak bisa berbohong soal usia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anda juga mungkin sering memperhatikan di cermin, leher tampak kendur dan penuh garis di saat wajah masih terlihat kencang dan mulus. Alasannya karena kulit leher berbeda dengan wajah dan proses penuaannya pun tak sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perubahan pada kulit memang tak dapat dihindari saat usia bertambah. Leher dan wajah yang paling tampak perubahannya. Ketika tersenyum, saat itulah penuaan terlihat lebih jelas lewat garis-garis di sekitar mulut dan pipi.
Tapi, kenapa penuaan lebih tampak di leher? Penyebabnya, kulit leher lebih tipis dari kulit wajah sehingga elastisitasnya pun lebih cepat berkurang.
"Kulit leher memiliki lebih sedikit kelenjar minyak dan dukungan dari otot-otot di bawahnya, yang menyebabkan lebih cepat kendur. Kemudian, kulit leher juga lebih banyak terpapar sinar matahari dan kerusakan lingkungan, yang mempercepat penuaan dan keilangan kelenturan," kata pakar bedah plastik wajah Dr. Ramtin Kassir kepada HuffPost.
Kapan penuaan di leher mulai tampak?
Karena paparan sinar matahari, tak pakai tabir surya, gerakan berulang atau sering menekuk leher, maka umum terjadi orang berusia pertengahan dan akhir 30-an sudah melihat kulit leher yang kendur, yang kadang juga sudah terlihat di akhir usia 20-an, meski lebih umum pada yang berumur 40-an dan 50-an.
"Ini merupakan bagian dari proses penuaan alami akibat menurunnya produksi kolagen dan elastin seiring waktu. Karena berkurangnya dua protein tersebut, kulit pun kehilangan elastisitas dan tak kencang lagi sehingga menjadi kendur," papar dermatolog Dr. Marisa Garshick.
Apa itu elastisitas? "Elastisitas mengacu pada kemampuan kulit untuk meregang dan kembali ke bentuk semula," jelas Kassir.
"Seiring waktu, berbagai faktor dapat mengurangi elastisitas, termasuk penuaan, paparan sinar matahari, merokok, pola makan buruk, dan dehidrasi. Ketika usia bertambah, tubuh memproduksi lebih sedikit kolagen dan elastin. Kedua protein itu juga bisa rusak akibat faktor lingkungan, yang menyebabkan kulit tak selentur sebelumnya," tambah Garshick.