Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar dermatologi dan venereologi dari RSUD Dr. Moewardi, Prasetyadi Mawardi, mengatakan penyebaran monkeypox atau cacar monyet relatif lambat sehingga berbeda dengan chicken pox atau cacar air yang penularannya sangat cepat dan sporadis. Ketua Bidang II Pendidikan dan Profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) itu menilai masyarakat tak perlu khawatir dengan munculnya kasus cacar monyet karena risiko penularannya tidak besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Supaya tidak muncul kekhawatiran masyarakat, perlu dijelaskan walaupun disebut penyakit menular, risiko penularan monkeypox ini tidak mudah,” kata Prasetyadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, tingkat kematian akibat mpox atau cacar monyet juga relatif rendah, bahkan tidak sampai 1 persen, jelasnya. Apabila orang terjangkit cacar monyet namun memiliki kekebalan tubuh yang baik (imunokompeten), maka ia bisa sembuh sendiri. Karena itu, penyebaran cacar monyet amat tergantung pada daya tahan tubuh di kelompok-kelompok imunokompeten.
Prasetyadi juga menyoroti seluruh kasus cacar monyet yang tercatat di Indonesia saat ini adalah transmisi lokal dan sebagian besar ada di Jakarta. Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyatakan terdapat 17 kasus aktif cacar monyet di Indonesia sampai dengan Jumat, 27 Oktober 2023, dan satu sudah dinyatakan sembuh.
Pola hidup bersih
Staf Teknis Transformasi Kesehatan Kemenkes, Ngabila Salama, menyampaikan satu pasien sudah dinyatakan sembuh sehingga saat ini tersisa 16 kasus aktif cacar monyet. Menurutnya, angka kasus aktif tersebut merupakan akumulasi dari kasus cacar monyet yang dikonfirmasi selama Oktober 2023. Dia menyatakan penderita cacar monyet semuanya laki-laki, rentang usianya 25-50 tahun, tertular virus melalui kontak seksual, dan mengalami gejala ringan.
"Dua kasus di antaranya domisili di luar DKI Jakarta," katanya.
Kemenkes juga mendata 11 orang yang diduga mengalami gejala cacar monyet, 20 orang yang menurut hasil pemeriksaan negatif cacar monyet, dan dua yang masih menunggu hasil pemeriksaan PCR untuk mendeteksi infeksi virus penyebab cacar monyet.
Untuk mencegah penularan, Ngabila mengatakan vaksinasi telah dilakukan pada 251 orang dari total 495 orang yang menjadi sasaran vaksinasi. Dia mengimbau warga untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penularan cacar monyet, termasuk di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun usai aktivitas, menghindari kontak kulit dan luka, berhubungan seksual secara aman, sehat dan bersih, serta menghindari hubungan seks jika sedang sakit atau bergejala.
Pilihan Editor: Cara Cegah dan Mengobati Cacar Monyet Alias Monkeypox