Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Positif setelah Divaksin Covid-19, Begini Penjelasan Dokter

Bila ada orang yang positif Covid-19 setelah disuntik vaksin Covid-19, itu bukan karena vaksinasi tapi karena berbagai kondisi berikut.

15 Maret 2022 | 11.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah vaksin justru menjadi penyebab orang tertular Covid-19? Vaksin Covid-19 sendiri isinya adalah virus yang dimatikan atau hanya satu bagian saja dari virus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Virus yang mati tidak akan bisa hidup kembali. Virus mati berarti tidak bisa berkembang biak dan tidak bisa merusak sel tubuh manusia, jadi tidak bisa menyebabkan Covid-19. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan di seluruh dunia tidak ada yang menggunakan platform virus hidup yang dilemahkan tapi dimatikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Spesialis penyakit dalam RA Adaninggar melalui akun Instagram @drningz membagikan penjelasan mengenai Covid-19 setelah mendapatkan vaksin. Vaksin Covid-19 tidak mungkin menyebabkan swab antigen/PCR positif. Vaksin yang disuntikkan di lengan komponen virus matinya akan langsung ditangkap oleh tentara imun untuk dibawa ke pusat tentara imun atau kelenjar getah bening dan di situ akan diperkenalkan ke tentara imun untuk dibuat senjatanya (antibodi) dan dibuat memorinya, lalu langsung komponen vaksin dimetabolisme oleh tubuh.

Setelah vaksin disuntikkan akan muncul reaksi radang dan mulai pembentukan senjata spesifik termasuk antibodi dan sel memori. Peradangan yang terjadi bisa menimbulkan gejala, baik lokal di tempat suntikan maupun lebih luas dirasakan oleh tubuh. Bila ada positif Covid-19 setelah vaksin maka ada dua kondisi:

Bila kebetulan divaksin tapi orang tersebut sedang dalam masa inkubasi:
-Saat divaksin belum bergejala dan belum sakit.
-Beberapa hari kemudian baru muncul gejala dan kebetulan gejalanya setelah vaksinasi, jadi positif akibat terpapar sebelum vaksinasi bukan karena vaksin.

Bisa juga orang tersebut terpapar setelah vaksinasi, muncul gejala beberapa hari hingga dua minggu kemudian sesuai masa inkubasi dan kebetulan tertular setelah divaksin tapi bukan karena vaksin.

Masa inkubasi Covid-19 atau waktu sejak terpapar hingga sakit dan menularkan adalah sekitar 2-14 hari. Cara membedakan gejala flu karena reaksi wajar vaksin dan Covid-19 atau sakit yang lain adalah dengan cara mulai curiga jika kondisi sebagai berikut:

-Gejala menetap hingga lebih dari 3-5 hari.
-Gejala tidak langsung muncul setelah vaksin tapi baru muncul gejala flu beberapa hari kemudian.
-Jelas ada kontak erat baru setelah vaksinasi.

Bila virus masih banyak di sekitar, kasus masih tinggi, vaksin bukan dinilai dari tidak terkena tapi lebih ringan gejala dan pemulihan lebih cepat. Jadi, kalau kita masih terinfeksi itu bukan karena vaksin tapi karena paparan virus tinggi dan protokol kesehatan yang kurang baik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus