Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Psikiater Sebut Komunikasi Sehat Kunci Hadapi Tantangan Usia Remaja

Orang tua perlu memastikan memiliki pemikiran yang terbuka untuk mendengarkan perspektif anak remaja tanpa cepat menghakimi.

13 Januari 2025 | 20.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komunikasi yang sehat antara orang tua dan remaja adalah fondasi penting untuk membangun hubungan kuat dan perkembangan emosional dan mental anak. Demikian pendapat Kepala Divisi Psikiatri Anak dan Remaja di Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Prof. Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp. KJ (K).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Diperlukan komunikasi yang aktif, artinya bisa saling mendengarkan dan saling menghargai pendapat masing-masing," kata Tjhin, Selasa, 13 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan orang tua perlu memastikan memiliki pemikiran yang terbuka untuk mendengarkan perspektif anak tanpa cepat menghakimi. Karena itu, kemampuan orang tua untuk mengontrol emosi dan tetap tenang sangat penting, terutama jika terjadi perbedaan pendapat yang berujung pada konflik.

Menurutnya, refleksi diri terhadap komunikasi yang terjalin dapat membantu orang tua memperbaiki interaksi di masa depan. Selain itu, usia remaja merupakan masa di mana anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan lebih matang. Karena itu, orang tua perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajak anak berkomunikasi secara lebih aktif dan efektif sehingga mereka merasa dihargai dan dapat berbicara lebih terbuka tentang perasaan dan pikiran.

"Untuk itu orang tua perlu memiliki kedekatan sejak awal dengan anak dan secara aktif bisa membaca sinyal yang dikirimkan anak ketika merasa tidak nyaman," ujarnya.

Pentingnya pendidikan moral
Tjhin mengatakan salah satu tantangan besar yang dihadapi orang tua adalah bagaimana membantu anak remaja membuat keputusan yang baik, terutama ketika dihadapkan pada pilihan sulit atau pengaruh negatif dari lingkungan sekitar. Ia menilai pendidikan moral sangat penting untuk diterapkan sejak dini, bahkan sejak usia balita, dan berlanjut hingga anak remaja dan dewasa untuk membantu membedakan mana tindakan atau perilaku yang baik dan buruk.

Selain itu, orang tua harus menjadi pendamping yang aktif dalam proses pengambilan keputusan anak. Dengan memberi arahan dan diskusi yang membangun, orang tua dapat membantu anak memahami konsekuensi dari setiap pilihan yang dibuat. Lingkungan keluarga dan sekolah menjadi tempat utama menanamkan nilai-nilai moral dan memberikan bimbingan yang konsisten.

"Sekolah dan kondisi di rumah merupakan tempat yang umumnya pendidikan dijalankan, perlunya pendampingan orang tua dalam menuntun anak untuk bisa memilih apa yang tepat untuk dirinya," tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus