Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Psikolog: Hukuman Fisik Sudah Tak Cocok untuk Mendidik Anak Kecil

Daripada menggunakan hukuman fisik untuk menimbulkan efek trauma dan membahayakan anak, orang tua dapat menggunakan hukuman disiplin positif.

15 Januari 2025 | 10.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi menghukum anak. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis forensik Kasandra Putranto menyebut hukuman fisik sudah tidak relevan dan tidak efektif dilakukan dalam mendidik anak di masa sekarang. Ia mengutip sebuah studi yang diterbitkan pada 2023 dan mengatakan fisik yang menyakitkan hanya akan melukai fisik dan psikis anak tanpa adanya jaminan perbaikan sikap di masa depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Penelitian menunjukkan hukuman fisik dapat menyebabkan dampak negatif, baik secara fisik maupun psikologis,” kata Kasandra, Selasa, 14 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daripada menggunakan hukuman fisik untuk menimbulkan efek trauma dan membahayakan anak, orang tua dapat menggunakan hukuman disiplin positif yang lebih sesuai dengan zaman sekarang. Hukuman itu menggunakan pendekatan yang menekankan pada pengertian dan komunikasi. Misalnya, menjelaskan kepada anak mengapa perilaku tertentu tidak dapat diterima dan membantu mereka memahami konsekuensinya. 

Hukuman juga dapat dilakukan dengan memberikan konsekuensi yang relevan dengan tindakan anak. Ia mencontohkan jika merusak mainan, anak tidak dapat bermain dengan mainan tersebut untuk sementara waktu sehingga ia memahami hubungan antara tindakan dan konsekuensi.

“Orang tua juga bisa memberikan waktu tenang untuk anak agar dapat merenungkan perilaku mereka. Ini bukan hukuman tetapi kesempatan untuk menenangkan diri dan berpikir tentang tindakan mereka,” kata lulusan Universitas Indonesia itu.

Arahkan ke aktivitas positif
Apabila anak mulai berperilaku buruk, orang tua dapat mengalihkan perhatiannya dari perilaku negatif ke aktivitas-aktivitas yang menyenangkan atau kreatif. Di sisi lain, orang tua dapat memberikan penguatan mental secara positif melalui pujian atau penghargaan ketika anak menunjukkan perilaku baik dengan tujuan memotivasi anak untuk terus berperilaku positif.

Opsi lain yakni melibatkan anak dalam diskusi tentang perilaku mereka dan mencari solusi bersama. Ini membantu anak merasa dihargai dan lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka.

“Kemudian kita harus menjadi contoh yang baik bagi anak. Anak sering kali meniru perilaku orang dewasa, jadi menunjukkan perilaku yang diinginkan adalah cara yang efektif untuk mendidik mereka,” ujar Kasandra.

Hal terakhir yang ia sebutkan yakni mengajarkan anak untuk memahami perasaan orang lain. Diskusikan bagaimana tindakan mereka dapat mempengaruhi orang lain dan pentingnya bersikap baik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus