Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta, Dewinta Ariani, menyebut peran penting orang tua dalam upaya edukasi pencegahan perundungan pada anak, termasuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan konsekuensi tindakan merundung kepada anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini bisa dilakukan dengan cara memberikan edukasi tentang nilai-nilai kebaikan, saling menghargai orang lain, dan konsekuensi dari perilaku bullying. Orang tua juga bisa memberikan contoh nyata dari keberanian dalam menolak tindakan yang salah serta memberikan dukungan jika anak menghadapi situasi sulit," kata psikolog klinis anak lulusan Universitas Padjajaran itu, Senin, 19 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dewinta mengatakan orang tua bisa mencontohkan cara yang baik untuk menghadapi dan melaporkan tindakan perundungan tanpa rasa takut. Menurutnya, melatih anak berbicara dan menyampaikan informasi secara jelas penting pula untuk memudahkan anak meminta bantuan kepada orang dewasa saat melihat atau menghadapi perundungan.
Peran vital guru
Selain itu, orang tua perlu memberikan dukungan kepada anak secara emosional agar ia merasa aman dan bisa menolak tindakan yang salah dengan keyakinan. Dewinta mengatakan para guru dapat memperkuat empati anak dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang memerlukan kerjasama dan dialog serta mengajarkan anak menghargai perbedaan di sekolah.
"Orang tua dan guru harus bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional anak sehingga tumbuh menjadi pribadi yang empatik dan menghargai orang lain. Melalui pembiasaan dan dialog, anak-anak dapat belajar untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain dan menghindari perilaku bullying," jelasnya.
Ia mengatakan sekolah bisa menambahkan program pendidikan karakter yang fokus pada pengembangan empati, toleransi, dan kerja sama antarsiswa. Menurutnya, program pendidikan karakter semacam ini dapat dipadukan dengan kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, dan proyek sosial yang melibatkan siswa. Selain itu, pelatihan manajemen emosi, cara komunikasi yang baik, dan penyelesaian konflik dapat dilakukan untuk mencegah perundungan di lingkungan sekolah.
"Program antibullying yang jelas dan tegas juga perlu diimplementasikan dengan pelatihan untuk guru dan siswa tentang cara mengenali dan menangani bullying," sarannya.
Pilihan Editor: 5 Tanda Orang Tua Terlalu Keras pada Anak