Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Ethica Industri Farmasi, anak usaha dari PT Pyridam Farma Tbk (PYFAGROUP), merilis produk terbaru dengan kandungan Caffeine Citrate, obat injeksi yang dikembangkan untuk mengatasi henti napas (apnea) primer pada bayi prematur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Caffeine citrate injeksi adalah pengobatan penting untuk bayi yang lahir kurang bulan (prematur), yang mengalami henti napas karena sistem otak bayi prematur yang mengatur pernapasan belum berkembang sempurna dan otot-otot yang menjaga jalan napas tidak berfungsi dengan optimal. Obat ini bekerja dengan merangsang pusat pernapasan, meningkatkan jumlah udara dalam satu menit pada saat pertukaran udara di paru-paru, dan meningkatkan konsumsi oksigen, sehingga memberikan efek terapeutik pada kondisi henti napas bayi prematur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tingginya angka kematian bayi lahir prematur, turut menjadi perhatian dan penggerak kami untuk terus berinovasi menghadirkan produk berkualitas seperti Caffeine Citrate injeksi yang mampu membantu meningkatkan peluang keselamatan bagi bayi prematur. Kami berharap dengan adanya produk ini, angka kematian bayi lahir prematur dapat ditekan dan menyelamatkan generasi emas Indonesia," ujar Marketing Access Manager PT Ethica Industri Farmasi, Yuning Istiyani dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 18 Maret 2025.
Caffeine Citrate telah mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta rekomendasi kuat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang dibuktikan dalam buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit tingkat pertama di kabupaten/kota. Penting untuk dicatat juga bahwa penggunaan caffeine citrate injeksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis / tenaga ahli di rumah sakit.
Caffeine citrate injeksi telah tersebar merata di beberapa rumah sakit di seluruh Indonesia, termasuk di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali, Kalimantan, dan lainnya. Caffeine Citrate injeksi juga telah masuk kedalam daftar obat yang dapat dicover oleh asuransi BPJS yang mampu memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat tersebut.
Sebelumnya, Menteri kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dalam acara Peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Ngoerah di Denpasar pada September 2024 lalu mengatakan bahwa bayi prematur di Indonesia banyak yang tidak selamat.
Budi juga mengatakan bahwa dalam setiap tahunnya terdapat 78 ribu dari 4,6 juta bayi yang lahir bayi di Indonesia yang meninggal. Tidak hanya itu, berdasarkan riset kesehatan dasar (2018), prevalensi angka kelahiran prematur di Indonesia tahun 2018 sebanyak 29.5 persen dari 1000 kelahiran hidup dan di Indonesia berada dalam posisi ke-5 tertinggi di dunia untuk persalinan prematur yakni sekitar 657.700 kasus.
Pilihan Editor: Stigma Anak yang Lahir Prematur Cenderung Bodoh, Benarkah?