Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ragam Pemicu Asma yang Tak Terduga, dari Sosis sampai Menangis

Anda mungkin menyangka pemicu asma hanya udara, debu, bulu hewan, polusi, asap rokok, atau serbuk sari dan tak menyangka banyak pemicu lainnya.

13 Mei 2024 | 11.37 WIB

Ilustrasi sosis. Pixabay
Perbesar
Ilustrasi sosis. Pixabay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pemicu asma tak selalu mudah diprediksi dan bisa berubah seiring waktu dan cuaca. Anda mungkin menyangka pemicunya hanya udara, debu, bulu hewan, polusi, asap rokok, atau serbuk sari dan tidak menyangka banyak pemicu lain yang di luar dugaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dr Andrew Whittamore dari klnik asma terkemuka di Inggris, Asthma + Lung, membagikan beragam pemicu asma lain yang mungkin tak terpikirkan sebelumnya, dilansir dari The Sun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sosis, acar, selai, dan anggur
Penderita asma biasanya sensitif terhadap sulfit dan histamin yang terkandung dalam alkohol dan makanan tertentu. Mengonsumsinya akan memicu gejala seperti batuk, bengek, dan sulit bernapas.

Berenang
Aktivitas yang menyehatkan ini justru bisa berisiko bagi penderita asma. Zat kimia untuk membersihkan air kolam, seperti klorin dan pemutih air, juga bisa memicu serangan asma jika penderita sensitif terhadap zat ini.

Lingkungan kerja
Kita menghabiskan banyak waktu di tempat kerja namun bila lingkungannya bisa memicu asma sungguh menjadi masalah sendiri. Contohnya lingkungan kerja yang penuh asap, polusi, debu, zat kimia, dan bulu hewan, jelas Whittamore.

Takut, marah, gembira
Emosi yang kuat seperti marah, takut, dan gembira, bahkan hanya tertawa dan menangis bisa memicu gejala asma, kata Whittamore. Penyebabnya respons tubuh terhadap emosi yang berbeda mengubah cara bernapas.

Perubahan hormon
Pada wanita yang mengalami menstruasi, menopause, dan kehamilan, perubahan hormon bisa memicu asma kambuh walau alasan pastinya belu diketahui. Sebuah teori mengaitkannya dengan peradangan di saluran udara, menurut Whittamore.

Lilin aroma dan dupa
Menyalakan lilin aroma akan membuat pikiran tenang tapi lilin ini mengeluarkan berbagai partikel dan polutan yang bisa mengiritasi saluran pernapasan. Dupa lebih berbahaya lagi karena partikel yang dihasilkan 100 kali lebih banyak dari lilin.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus