Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Newtown NSW - Tinjauan global yang melibatkan hampir 20 juta orang telah menunjukkan bahwa memiliki diabetes secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker, dan bagi perempuan risikonya bahkan lebih tinggi.
Baca juga:
5 Fakta Penelitian tentang Diabetes dan Kanker
Picu Kanker, Obat Tekanan Darah Ini Ditarik dari Pasaran
Para peneliti dari The George Institute for Global Health juga menemukan diabetes (tipe 1 dan tipe 2) memberikan risiko tambahan bagi wanita, dibandingkan dengan pria. Terutama, untuk risiko terkena kanker leukemia dan kanker lambung, mulut dan ginjal. Sementara untuk terjadinya kanker hati, risikonya kurang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Temuan yang dipublikasikan di Diabetologia (jurnal Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes [EASD]) menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut tentang peran diabetes dalam mengembangkan kanker.
Penulis utama Dr Toshiaki Ohkuma, rekan peneliti dari The George Institute for Global Health, mengatakan: "Hubungan antara diabetes dan risiko pengembangan kanker sekarang sudah pasti. Kami juga telah menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa wanita dengan diabetes lebih mungkin berisiko untuk segala bentuk kanker, dan memiliki kesempatan lebih tinggi secara signifikan mengembangkan kanker ginjal, mulut dan perut dan leukemia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah penderita diabetes telah meningkat dua kali lipat secara global dalam 30 tahun terakhir, tetapi para peneliti masih terus belajar tentang kondisi ini. “Sangat penting bahwa kami melakukan lebih banyak penelitian untuk menemukan apa yang menjadi peneybab, bahwa risiko kanker meningkat pada wanita dan pria dengan diabetes. " kata salah seorang peneliti dalam draft hasil penelitian yang juga dirilis Jurnal Kesehatan Internasional, Ereukalert pada 19 Juli 2018.
Baca juga: Berapa Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Perawatan Leukemia?
Diabetes mempengaruhi lebih dari 415 juta orang di seluruh dunia, dengan lima juta kematian setiap tahun. Di Australia, ini adalah kondisi kronis yang paling cepat berkembang. Yaitu 280 orang penderita bertambah setiap hari.
Diyakini bahwa glukosa darah yang tinggi mungkin memiliki efek penyebab kanker dengan menyebabkan kerusakan DNA.
Salah seorang peneliti dari The George Institute for Global Health di University of Oxford Dr Sanne Peters , mengatakan ada beberapa kemungkinan alasan mengapa wanita menjadi sasaran risiko kanker yang berlebihan termasuk bahwa mereka berada dalam keadaan diabetes pra-gangguan toleransi glukosa rata-rata dua tahun lebih lama daripada pria.
Secara historis, disebutkan bahwa perempuan sering tidak diobati ketika mereka pertama kali datang dengan gejala diabetes, cenderung tidak menerima perawatan intensif dan tidak mengambil tingkat obat yang sama seperti laki-laki. “Semua ini dapat menjelaskan mengapa perempuan berada di risiko lebih besar terkena kanker, tetapi, tanpa penelitian lebih lanjut, kita tidak bisa memastikan,” kata Peters.
Perbedaan yang mereka temukan tidak signifikan dan perlu ditangani. “Semakin melihat ke dalam penelitian spesifik jender, semakin banyak menemukan bahwa perempuan tidak hanya dianiaya, mereka juga memiliki faktor risiko yang sangat berbeda untuk seluruh jenis penyakit, termasuk stroke, jantung, dan sekarang diabetes, “kata Peters.
DIABETOLOGIA | EUREKALERT