Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sapa Aruh, Sultan Hamengku Buwono X Beberkan Konsep Pengembangan Wisata Lewat Dana Keistimewaan

Sultan HB X mengisyaratkan pemakaian Dana Keistimewaan yang bersumber dari APBN salah satunya bisa untuk membantu pengembangan wisata suatu daerah.

31 Agustus 2022 | 18.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar sapa aruh atau menyapa warga dalam peringatan satu dasawarsa pengesahan Undang Undang Keistimewaan Yogyakarta di Yogyakarta Rabu (31/8). Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar sapa aruh atau menyapa warga. Acara itu untuk memperingati satu dasawarsa pengesahan Undang Undang Keistimewaan Yogyakarta di Kantor Gubernur DI Yogyakarta, Rabu, 31 Agustus 2022 yang melahirkan dana keistimewaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam orasinya, Sultan HB X mengisyaratkan pemakaian Dana Keistimewaan yang bersumber dari APBN salah satunya bisa untuk membantu pengembangan wisata suatu daerah baik secara berkelompok maupun mandiri dengan mengoptimalkan peran desa atau kelurahan. Pemda DIY, kata dia, akan memfasilitasi hal itu melalui konsep Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang disalurkan lewat pemerintah desa sesuai nomenklatur keistimewaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan konsep BKK Dana Keistimewaan ini kami harap nanti pemanfaatan dana itu, bisa seoptimal program bantuan gubernur yang sudah dipakai untuk pengembangan destinasi seperti di Nglanggeran, Mangunan, juga Tebing Breksi," kata Sultan.

Destinasi Desa Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, Hutan Mangunan di Kabupaten Bantul, dan juga Tebing Breksi di Kabupaten Sleman belakangan menjadi destinasi populer yang selalu dipadati wisatawan berbagai daerah saat masa liburan dan akhir pekan.

Sultan pun berharap pengembangan desa wisata dengan konsep baru memanfaatkan dana keistimewaan ini, diyakini akan makin membantu mendongkrak perekonomian warga di berbagai kabupaten/kota Yogyakarta lebih luas lagi. "Potensi unggulan yang digarap melalui desa desa ini akan menjadikannya sentra pertumbuhan sekaligus menjadi ujung depan pemberantasan kemiskinan," kata dia. Sultan menyebut kini ada 10 desa atau kalurahan yang dijadikan model pemanfaatan dana keistimewaan untuk masyarakat ini. 

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan konsep BKK Dana Keistimewaan ini didahului pengajuan proposal oleh desa sebelum diverifikasi Pemda DIY terkait peruntukkannya. "Sasarannya khususnya desa-desa yang potensinya belum berkembang," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus