Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Saran buat Penderita Diabetes yang Ingin Puasa Ramadan sampai Akhir

Bila tetap ingin melanjutkan puasa Ramadan sampai akhir, penderita diabetes perlu melanjutkan membuat perencanaan yang baik setiap hari.

12 Maret 2025 | 03.00 WIB

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ramadan telah memasuki 10 hari kedua. Namun bagi penderita diabetes, ibadah puasa Ramadan masih terus dibarengi dengan rutin memantau kadar gula darah agar tidak membahayakan kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bila tetap ingin melanjutkan puasa sampai akhir Ramadan, penderita diabetes perlu melanjutkan membuat perencanaan yang baik setiap hari. Kadar glukosa darah bisa berubah sepanjang hari, dipengaruhi makanan, aktivitas, dan obat-obatan, terutama oleh makanan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari Diabetes Arabia, untuk menghindari kenaikan kadar gula darah setelah buka puasa, penderita perlu menghindari makanan seperti camilan manis, sumber protein tinggi lemak seperti daging kambing dan sapi, terlalu banyak karbohidrat, mentega atau margarin, dan makanan yang digoreng. Olahraga ringan bisa membantu penderita diabetes menjaga kadar gula darah. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PDSPDI) menyebut kadar gula darah normal adalah 70/90 mg/dL (gula darah puasa) dan kurang dari 140 mg/dL (2 jam setelah makan).

Puasa dan Kadar Gula Darah

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mengungkapkan puasa dapat menurunkan kadar gula darah. Selain itu, menurut spesialis penyakit dalam di RS Siloam Bangka, Hamka Gunawan, puasa dapat mempengaruhi kadar gula darah karena perubahan pola makan dan kurangnya asupan karbohidrat, dikutip dari Antara pada 11 Maret 2025. Karena itu, saat Ramadan diperlukan penanganan yang tepat untuk menangani gula darah.

Hamka mengingatkan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin agar orang dapat mengetahui kondisi tubuh dan siap menjalani puasa Ramadan serta terhindar dari berbagai penyakit lainnya. Kadar gula darah yang normal saat Ramadan dapat dicapai dengan berapa langkah berikut.

Perhatikan komposisi makanan sahur
Makan sahur yang seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat dapat membantu mengontrol kadar gula darah saat berpuasa.

Cukupi asupan cairan
Cukup minum air saat Ramadan sangat penting untuk membantu tubuh agar tidak dehidrasi. Asupan cairan yang cukup dapat menghindarkan dari bibir dan kulit kering, pusing, lemas, sakit kepala, serta urine berwarna gelap. Normalnya tubuh manusia memerlukan 2 liter air sehari atau sekitar delapan gelas. Selama Ramadan kita dapat menerapkan dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas waktu makan malam, dan dua gelas ketika sahur.

Lakukan aktivitas fisik ringan
Aktivitas fisik ringan dapat diteruskan selama Ramadan, disarankan pada pagi hari atau setelah berbuka puasa. Hindari olahraga berat pada jam puasa, seperti siang, hari karena dapat menyebabkan dehidrasi dan hipoglikemia. Salah satu olahraga sekaligus ibadah yang dapat dilakukan yaitu salat tarawih karena melibatkan aktivitas fisik yang teratur seperti rukuk, sujud, dan bangun.

Konsultasi ke dokter
Tenaga kesehatan, termasuk dokter, dapat membantu yang ingin menjalankan puasa Ramadan namun tetap memperhatikan gula darah demi mengurangi terjadinya risiko yang tidak diinginkan dan memberi edukasi khusus ramadan pada pasien. Kesehatan merupakan investasi tubuh yang paling berharga. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus