Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Saran Dokter Kulit untuk Hilangkan Pigmentasi

Pigmentasi terdiri dari dua jenis, yaitu hiperpigmentasi dan hipopigmentasi. Kenali bedanya dan cara mengatasinya.

23 Juni 2022 | 21.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bercak Mongol (Sehatq.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belang atau bintik pada kulit yang lebih terang atau gelap dari warna kulit disebut pigmentasi. Pigmentasi terdiri dari dua jenis, yaitu hiperpigmentasi yang berarti bintik-bintik atau bercak-bercak lebih gelap dari kulit dan hipopigmentasi ketika bintik-bintik atau bercak-bercak lebih terang dari kulit. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengenali jenis pigmentasi cukup penting untuk merawat area tersebut secara efektif. Menurut Manasi Shirolikar, konsultan dermatologis, ada tiga jenis umum pigmentasi wajah yang paling sering terlihat pada kulit sebagai berikut, dilansir dari Pink Villa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyamakan kulit atau tanning
Tanning adalah respons kulit terhadap kerusakan akibat sinar ultra violet (UV) A dan B. Sinar UVA menyebabkan penggelapan atau pigmentasi yang berlangsung hanya selama beberapa hari. Sementara itu, sinar UVB menyebabkan pigmentasi yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan.

Dalam kasus penyamakan kulit, wajah dan kulit secara keseluruhan bisa menjadi kecoklatan, bukan hanya belang. Shirolikar merekomendasikan cara untuk mengatasi penyamakan dengan:
-Menutrisi kulit yang sudah rusak dengan banyak pelembab dan tabir surya.
-Gunakan pelembab yang mengandung antioksidan seperti vitamin C dan E 
-Pakai pelembab yang dibuat dengan pengelupasan lembut seperti asam kaktat.
-Gunakan produk berbasis vitamin C.
-Gunakan produk berbasis asam traneksamat.
-Gunakan produk berbasis alfa arbutin.
-Gunakan produk berbasis asam azeleat. 
-Pakai produk berbasis asam kojat.
-Pakai produk berbasis akar manis.
-Gunakan produk berbasis asam glikolat.
-Lakukan eksfoliasi wajah dengan Alpha Hydroxy Acids (AHA) yang tidak melebihi 15 persen seminggu sekali. 

PIH 
Post-Inflammatory Hyperpigmentation (PIH) adalah pigmentasi yang terjadi pascainfeksi atau cedera pada kulit. Ini terjadi ketika kulit akhirnya memproduksi melanin ekstra karena infeksi atau cedera. PIH yang paling umum terlihat di wajah adalah hiperpigmentasi pascajerawat atau juga lebih dikenal sebagai bintik hitam dan bekas jerawat. Untuk PIH, terutama yang disebabkan oleh jerawat, penting untuk mengendalikan jerawat aktif dengan bantuan bahan-bahan seperti asam salisilat. 

Mengobati PIH sambil juga memiliki jerawat di wajah berarti hanya berbelit-belit dan pada akhirnya akan merusak penghalang kulit. Terlebih lagi, Anda tidak akan mengobati jerawat aktif maupun pigmentasi. Setelah jerawat terkendali dan yang tertinggal hanyalah PIH, baru Anda dapat menggunakan obat serum atau krim yang dijual bebas untuk mengobatinya. 

Bahan-bahan yang harus diperhatikan untuk membantu merawat PIH termasuk: 
-Asam azelat
-Retinoid 
-AHA seperti asam glikolat 
-Vitamin C 
-Asam traneksamat 
-Alfa arbutin 

Sebagian besar melasma bercak gelap di tulang pipi, kadang-kadang di dahi serta garis rahang. Ini terjadi karena kelebihan produksi jumlah melanosit (sel pigmentasi) dan peningkatan melanin (pigmen sebenarnya yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata). 

Sering disalahartikan sebagai bintik-bintik, sebenarnya itu adalah bercak coklat atau biru-abu-abu pada kulit dan sangat berbeda dari bintik-bintik atau bahkan bintik matahari. Melasma sering terjadi karena peningkatan paparan sinar UV tetapi kadang-kadang dapat disebabkan kecenderungan genetik, ketidakseimbangan hormon, atau karena efek samping obat-obatan tertentu. 

Melasma lebih sering terlihat pada wanita daripada pria. Sayangnya, melasma cukup resisten terhadap pengobatan. Itu bisa diobati tetapi butuh waktu yang tepat dan kesabaran untuk menjadi lebih baik. Untuk mengobati melasma, Anda perlu memerhatikan hal-hal berikut: 

-Pakai perlindungan matahari seperti tabir surya yang baik dengan minimal SPF 30.
-Gunakan perlindungan fisik seperti topi dan syal untuk melindungi area dari paparan sinar UV lebih lanjut.
-Gunakan AHA seperti asam glikolat dan asam laktat
-Gunakan retinoid 
-Gunakan asam traneksamat 
-Minum vitamin C 
-Gunakan alfa arbutin 
-Gunakan hidrokuinon (hanya dengan resep dan perawatan dokter kulit) 
-Gunakan antioksidan seperti vitamin E dan asam ferulat 

Pigmentasi cukup umum dan mudah ditangani. Setiap kasus hiperpigmentasi, penggunaan perlindungan terhadap sinar matahari adalah suatu keharusan. Itulah cara terbaik untuk mencegah kerusakan pada kulit. Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi dan membandel, pigmentasi tetap ada dan sulit diobati. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit yang dapat memberi penanganan secara tepat. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus