Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Saran IAKMI agar Cek Kesehatan Gratis Bisa Diakses Seluruh Masyarakat

Cek Kesehatan Gratis harus bisa diakses seluruh masyarakat yang berarti sarana promosi edukasi harus digalakkan agar semua warga bisa memanfaatkannya.

10 Februari 2025 | 21.04 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga kanani) berbincang dengan warga yang melakukan cek kesehatan gratis di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya, Jawa Timur, 10 Februari 2024. Kunjungannya Menkes tersebut untuk melihat secara langsung pelaksanaan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Surabaya. ANTARA/Didik Suhartono
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga kanani) berbincang dengan warga yang melakukan cek kesehatan gratis di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya, Jawa Timur, 10 Februari 2024. Kunjungannya Menkes tersebut untuk melihat secara langsung pelaksanaan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Surabaya. ANTARA/Didik Suhartono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Cek Kesehatan Gratis (CKG) dimulai 10 Februari 2025 ini. Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menyarankan informasi dan edukasi program ini harus diketahui seluruh masyarakat, bukan hanya berdasar teritorial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kita berharap bukan hanya kesiapan nakesnya tapi juga faskes dan promosi informasi edukasi ini harus diketahui oleh seluruh warga Indonesia karena kesehatan itu hak setiap orang, bukan hanya semata berdasarkan teritori wilayah," kata Hermawan, Senin, 10 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hermawan mengatakan CKG harus bisa diakses seluruh masyarakat yang berarti sarana promosi edukasi harus digalakkan agar semua warga Indonesia bisa memanfaatkan program ini sebaik-baiknya. Idealnya, program ini bisa disiarkan ke seluruh warga Indonesia mulai dari Sumatera hingga Papua.

Perlu sosialisasi
Penggunaan platform media online sebagai tempat pendaftaran CKG harus bisa diakses dan bisa menjadi tantangan karena geografis Indonesia yang luas. Karena itu perlu sosialisasi dari setiap lapisan fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas, puskesmas pembantu, kesehatan desa (kesdes), pondok bersalin desa (polindes), hingga posyandu agar program ini bisa bermanfaat untuk banyak orang.

"Satu data ini belum tentu bisa diakses untuk semua warga tetapi kita berharap jejaring mulai dari puskesmas, pustu, kesdes, polindes, posyandu, dan lainnya harus menjadi sarana atau kanalisasi promosi dan edukasi agar masyarakat menggunakan peluang ini sebaik-baiknya," papar Hermawan.

Ia mengatakan program Cek Kesehatan Gratis memiliki filosofis program yang baik dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi awal kesehatan masyarakat. Ia juga mengatakan ini bukan program baru namun pengembangan dari yang sudah ada sebagai bagian dari kampanye nasional seiring komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mengendalikan risiko kesakitan di masa datang.

Program CKG sebagai skrining kesehatan dasar bisa mempercepat pengendalian dan menghindarkan dari kesakitan yang lebih lanjut untuk segmen usia tertentu. CKG memiliki pendekatan siklus hidup berdasarkan usia, mulai dari bayi, balita anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Hermawan mengatakan dengan CKG harapannya bisa menemukan kasus atau risiko penyakit dengan cepat dan jika harus ditangani, seperti pengobatan dan perawatan, bisa ditindaklanjuti dini atau cepat ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus