Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Saran Pakar Mata agar Diabetes Tak Berujung Retinopati Diabetik

Pakar menjelaskan diabetes yang tidak tertangani dengan baik berisiko retinopati diabetik yang berujung gangguan penglihatan.

11 Oktober 2024 | 14.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Oftalmologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, Sp.M(K), menjelaskan diabetes yang tidak tertangani dengan baik berisiko retinopati diabetik yang berujung gangguan penglihatan. Ia mengatakan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Salah satu bagian penting di mata yaitu retina, isinya sensor penglihatan yang kaya akan jaringan pembuluh darah. Ketika diabetes sudah berlanjut, apalagi tidak terkontrol, dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel retina yang berfungsi sebagai sensor penglihatan. Dan kerusakan yang diakibatkan itu permanen biasanya,” papar pakar retina itu pada telewicara daring yang digelar, Kamis, 10 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus, di mana kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Adapun gangguan penglihatan yang dapat dialami pasien retinopati diabetik yakni penglihatan kabur hingga mempercepat munculnya katarak.

“Namun, katarak itu kalau kondisi retinanya masih relatif baik. Selanjutnya bisa juga muncul glaukoma. Ini biasanya terjadi pada stadium lanjut dan tahap lanjut itu penglihatan sudah tidak bagus dan itu permanen, jadi tidak bisa disembuhkan penglihatannya,” jelasnya.

Selalu kontrol diabetes
Bayu juga menerangkan pasien yang telah mengalami diabetes selama 10-15 tahun umumnya akan mengalami tanda retinopati. Namun jika selama waktu tersebut diabetes selalu dikontrol dengan baik dengan bantuan dokter progres risiko retinopati dapat diperlambat. Ia juga menyoroti pentingnya deteksi dini retinopati diabetik sebagai langkah krusial dalam mengelola diabetes dan pencegahan komplikasi yang lebih lanjut.

“Kalau terdeteksi awal, perawatan bisa menahan laju dengan signifikan. Jadi kualitas penglihatan masih baik walaupun sebenarnya sudah retinopati. Kemudian skrining deteksi dini supaya kasus itu ketahuan di awal sehingga kita bisa bergerak atau bisa menata laksana lebih dini,” paparnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus