Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Awal diperkenalkan, dasi sebagai bagian dari pakaian pria hanya dipakai untuk stelan formal. Namun kini, khususnya dasi kupu-kupu sudah melampaui stereotip formal dan tradisional kaku itu. Dasi sudah eksis dipakai dengan kombinasi gaya santai, gaya jalanan, hingga busana para selebriti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Singkat sejarah, konon dasi kupu-kupu pertama kali memasuki dunia sebagai gaya dasi baru di awal abad ke-19. Cravat, yang mengawali modifikasi dari pendahulunya. Kemudian pada pertengahan 1880-an, dasi kupu-kupu telah menjadi bahan pokok di lemari pakaian pria yang sadar mode.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman thebowtie.com, mundur dua abad ke belakang tepatnya abad ke-17, tradisi menghiasi leher dengan sepotong kain yang diikat sudah ada. Tentara Kroasia dari Perang Tiga Puluh Tahun sekitar 1618-1648, merupakan pria pertama yang didokumentasikan mengenakan dasi.
Awalnya bukan untuk mode, tapi guna menyatukan kerah kemeja mereka. Dan Tentara Prancis tersebut membawa tampilan kembali ke kampung halaman setelah berperang. Sejak itu, sekitar tahun 1700-an dasi kemudian diadopsi secara luas oleh kelas atas, menandai waktu ketika dasi menjadi fitur utama dalam pakaian pria.
Hingga kini pun, tertanam dalam sejarah panjang yang dianggap sebagai aksesori. Disamping itu, banyak subkultur di luar mode arus utama di mana wanita pun mengenakan dasi kupu-kupu. Alhasil, dasi kupu-kupu secara resmi melintasi batas gender menjadi pakaian wanita pada 1920-an dan 1930-an ketika tampilan itu diambil oleh bintang layar perak Marlene Dietrich dan Katharine Hepburn.
Hal inipun membuka jalan bagi penerimaan wanita yang mengenakan pakaian "maskulin", kedua aktor terkenal ini dikenal karena mengenakan pakaian yang dianggap sebagai pakaian pria, baik di layar maupun di luar layar. Bukan hanya soal dasi kupu-kupu yang mereka pakai, tapi juga setelan jas, topi atas, kemeja berkancing.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.