Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Sekarang Berkurang Pemeriksaan Itu

Minat untuk general check-up menurun di Jakarta, juga langganan yang mendaftar sebagai peserta medical checkup di biro perjalanan. Banyak dokter menganjurkan agar mempergunakan pemeriksaan yang murah. (ksh)

1 April 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA tahun yang lalu general check-up hampir-hampir jadi mode. Pejabat eselon I pemerintah dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan lengkap tersebut. Orang-orang swasta berduit tak, mau ketingalan. Arus permintaan untuk pemeriksaan kesehatan itu kemudian mengundang para dokter untuk mendirikan klinik- klinik spesialis di berbagai tempat di Jakarta. Mereka yang kurang percaya terhadap Pelayanan dokter di sini, banyak pula yang terbang ke Singapura dan Taiwan. Beberapa biro perjalanan panen hasil pula dari keinginan ini, dengan menempelkan general medical check-up pada penerbangan rombongan yang mereka selenggarakan. Tetapi sekarang minat untuk pemeriksaan kesehatan tersebut nampak menurun. Di Klinik Spesialis Ciliman yang terletak di Jalan Ciliman 3, Jakarta, angka pasien untuk general chek-up ini turun tajam dari 134 orang pada bulan Oktober '77 jadi hanya tinggal 59 orang pada akhir Maret '7. Angka di Metropolitan Medical Centre yang mengambil tempat di lantai I Hotel Wisata International juga menunjukkan penurunan yang sama, dengan kekecualian bulan Maret ini angkanya tiba-tiba naik jadi 55 orang dibandingkan dengan hanya 27 orang bulan Pebruari dan 35 bulan Januari. Ikut-ikutan? "Angka pengunjung untuk general check-up menurun mungkin karena banyaknya pengeluaran uang yang dilakukan orang untuk tiap awal tahun, hingga pemeriksaan kesehatan bisa ditunda. Tapi mungkin juga karena sikap orang kita yang suka ikut-ikutan saja. Mula-mula ramai kemudian sepi," kata dr Ny Lies Hoedijono dari Klinik Ciliman. Biro perjalanan yang juga menampung pelancong yang mau memeriksakan kesehatannya di luar negeri juga mengeluh. Meskipun jumlah langganan mereka tidak menurun, tapi turunnya angka peserta medical check-up cukup membuat si pengusaha jadi bertanya-tanya. "Pertengahan tahun "77 ketika general check-up tour kita buka, di antara rombongan yang berangkat ke Taiwan paling tidak ada 5 orang yang tercatat sebagai peserta general check-up. Tapi sejak Januari '78 tak seorang pun yang ikut," kata Hadi Susanto dari Vaya Tour. Paket perjalanan dengan general check-up tersebut menurut beberapa biro perjalanan merupakan permintaan langganan. "Waktu itu banyak yang minta. Kalau tak dilayani nanti dikira kami kurang hebat," jawab Eddy Djaja dari Musi Holiday Travel Service. Paket perjalanan itu harganya Rp 325.000. Biaya ini sudah termasuk karcis pesawat terbang, biaya pemeriksaan kesehatan selama 3 hari di sebuah rumah sakit di Taiwan dan beberapa hari ikut dalam perjalanan wisata. Hasil pemeriksaan kesehatan tersebut akan dikirimkan dari Taiwan ke alamat si pasien di Indonesia dua minggu kemudian. Di Jakarta pemeriksaan kesehatan lengkap sekitar Rp 50.000 sedangkan hasilnya bisa diterima segera setelah pemeriksaan. Penjualan Berlebihan Mengenai perlu tidaknya general check-up yang meliputi pemeriksaan penyakit dalam, jantung, mata, telinga, hidung-tenggorokan, kandungan, gigi dan lain-lain, para ahli nampaknya tidaklah menyuarakan suara senada. Pada pertengahan tahun 1976 majalah Annals of Internal Medicine yang di asuh oleh para dokter ahli penyakit dalam Amerika Serikat, mengecam general check-up dengan menyebutkannya sebagai "satu kecenderungan penjualan yang berlebihan dari profesi kedokteran dan penghargaan yang berlebihan atas rawatan dokter." Tetapi dokter spesialis yang berkerumun dalam perhimpunan ahli penyakit dalam Amerika Serikat tidaklah mengesampingkan perlunya pemeriksaan rutin.Mereka malahan menganggap amat perlu untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap penyakit tertentu. Misalnya tekanan darah untuk menghindari hipertensi yang jadi salahsatu sebab serangan jantung. Begitu pula suntik percobaan untuk mengetahui kena TBC atau tidaknya seseorang. Percobaan Papsmear untuk mengetahui kanker rahim sedini mungkin, bagi wanita di atas 25 tahun. Pemeriksaan glaucoma untuk mereka yang berumur lebih 40. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut penting terutama buat mereka yang dalam garis keturunannya memang ada yang menderita. Mereka tidak menganjurkan diadakannya penyinaran sinar X, electrocardigram dan telaah darah secara rutin, kecuali dengan alasan yang benar-benar memaksa, misalnya suara serak dan sakit dada yang berkepanjangan bagi mereka yang suka merokok. Dokter ahli penyakit dalam melalui Annals of Internal Medicine tersebut menyarankan agar orang jangan membuang-buang uang untuk pemeriksaan lengkap dan berkala, tapi kalau toh mau memeriksakan, pergunakanlah pemeriksaan yang murah yang dapat dilakukan oleh seorang bidan atau para medis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus