Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Metode pijat refleksi akan memberi rangsangan organ tubuh lain yang bermanfaat untuk kesehatan. Mengutip National Center for Biotechnology Information, manusia memiliki zona refleksi yang terhubung dengan organ tubuh lainnya. Zona ini terletak di telapak kaki, tangan, telinga. Jika bagian itu ditekan akan menimbulkan rangsangan terhadap organ lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pijat refleksi di kaki misalnya, bermanfaat mengurangi stres dan mengurangi efek dari cedera dan penyakit, seperti dikutip dari Science Direct. Pijat refleksi berguna memberikan efek ketenangan atau relaksasi. Walaupun pijat refleksi termasuk aman, tapi beberapa kondisi tertentu sebaiknya tidak menjalani metode tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Healthline, seseorang yang mengalami masalah pembekuan darah atau radang pembuluh di kaki, sebaiknya tidak menjalani pijat refleksi. Kondisi lainnya yang tak dianjurkan pijat refleksi kaki dan tangan jika mengalami atau borok. Jika kondisinya seperti itu, maka pijat refleksi bisa ditunda dulu, sampai lukanya sembuh.
Seseorang yang mengalami masalah kelenjar gondok (tiroid), epilepsi, dan jumlah trombosit rendah juga tak disarankan menjalani pijat refleksi. Kondisi trombosit rendah memungkinkan bagian tubuh tertentu menjadi mudah memar.
Mengutip WebMD, pijat refleksi tetap tidak boleh dilakukan jika pasien baru pulih dari cedera kaki atau menderita asam urat. Sebab kondisi itu memungkinkan mempengaruhi aliran darah.
Jika sedang hamil, kemudian ingin pijat refleksi untuk merangsang kontraksi otot rahim, maka hanya bisa dilakukan berdasarkan persetujuan dokter. Sebab, dalam kondisi tertentu, ada kecenderungan efek samping ringan, salah satunya kaki lemas. Tapi, itu efek samping jangka pendek yang cenderung cepat hilang.
HENDRIK KHOIRUL MUHID